Bagaimana proses MPASI si Kecil, Bu? Apakah mudah makan atau justru sulit? Atau anak tidak mau makan nasi? Sebelum membahas hal ini lebih lanjut, Ibu harus selalu ingat meski sudah memasuki masa MPASI agar konsisten untuk mengoptimalkan kualitas ASI sebagai asupan nutrisi utama si Kecil dengan mengonsumsi asupan yang punya gizi tinggi seperti susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung akal cermat dan imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Momen si Kecil yang susah makan sangat umum dialami oleh banyak Ibu. Bahkan di beberapa kondisi, terkadang si Kecil bisa tidak mau makan sama sekali. Terlebih jika menunya menggunakan nasi, beberapa bayi akan langsung GTM alias Gerakan Tutup Mulut. Namun jika diganti dengan kentang dan mi, si Kecil akan makan dengan lahap. Mungkin Ibu-Ibu sekalian juga mengalami hal yang sama? Untuk membantu Ibu, berikut adalah informasi seputar anak tidak mau makan nasi untuk membantu kondisi dan situasi Ibu saat ini.
Apakah Anak Tidak Mau Makan Nasi Itu Normal?
Masa MPASI adalah masa transisi di mana bayi beralih dari ASI ke makanan padat. Saat memasuki masa MPASI, bayi baru belajar untuk mencoba aneka makanan yang Ibu berikan. Terkadang bayi perlu mencoba makanan sebanyak 15 kali hingga dapat memutuskan apakah ia menyukainya atau tidak. Jadi, sangat wajar jika ada beberapa makanan yang tidak ia suka bentuk dan rasanya. Pada beberapa kasus, anak tidak mau makan nasi.
Nasi adalah sumber karbohidrat pokok bagi masyarakat Indonesia. Kebiasaan tersebut turun-temurun hingga sekarang. Bisa dibilang kalau belum makan nasi belum makan namanya. Jadi saat orang tua menemui anak tidak mau makan nasi, mereka akan merasa khawatir anaknya kelaparan dan kurang terpenuhi gizinya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, Bu.
Di masa kanak-kanak anak memang membutuhkan banyak nutrisi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Nasi merupakan sumber karbohidrat yang diperlukan untuk energi supaya anak dapat beraktivitas. Namun sumber karbohidrat juga tidak harus didapatkan dari nasi, tapi bisa dari kentang, pasta, mie, roti, dan umbi-umbian. Jadi, saat anak tidak mau makan nasi, Ibu tidak perlu terlalu khawatir, ya. Kondisi anak tidak mau makan nasi untuk beberapa saat masih normal dan Ibu masih bisa mengganti nasi dengan sumber makanan lainnya.
Baca juga: Anak Susah Makan Nasi? Coba 9 Cara Ini Yuk, Bu
Bagaimana Solusi untuk Anak Tidak Mau Makan Nasi?
Orang tuanya makan nasi, belum tentu anaknya juga harus makan nasi kok, Bu. Setiap individu memiliki rasa suka dan tidak suka yang berbeda-beda. Hanya karena anak tidak mau makan nasi padahal hal yang umum di Indonesia, lantas si Kecil jadi dikatakan tidak normal. Sah-sah saja jika si Kecil lebih menyukai makanan lainnya, asalkan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Untuk Ibu, berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat anak tidak mau makan nasi:
-
Tetap bersabar dan terus mencoba
Jangan terbawa emosi saat anak tidak mau makan nasi. Tetaplah bersabar karena ini adalah proses belajar makannya dan terus mencoba untuk memberikan sumber nutrisi terbaik untuknya. Yang ibu harus pastikan adalah nasi yang diberikan kepada bayi teksurnya sesuai dengan kemampuan gigi geliginya.
-
Jangan memaksa
Jika anak tidak mau makan nasi, maka jangan memaksanya. Hal ini dapat membuatnya trauma dan semakin malas untuk mencoba makan nasi. Apalagi sampai membuat waktu makan hingga lebih dari 30 menit. Jika sudah melebihi 30 menit dan ia tetap tidak mau, lebih baik sudahi saja.
-
Ganti dengan sumber karbohidrat lain
Masih banyak makanan yang mengandung karbohidrat untuk diberikan kepada bayi di masa MPASI-nya. Saat anak tidak mau makan nasi, Ibu bisa memberikannya sebagai selingan supaya karbohidratnya tetap terpenuhi dan ia memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
-
Variasikan nasi
Saat anak tidak mau makan nasi, Ibu boleh tetap memperkenalkan nasi dengan cara memvariasikannya menjadi hidangan yang menarik. Misalnya saja diolah menjadi camilan yang tidak memperlihatkan tekstur asli dari nasi. Cara ini sudah saya coba dan berhasil lho, Bu.
-
Buat hidangan yang menarik
Anak-anak biasanya akan tertarik untuk mencicipi makanan dengan bentuk yang menarik dan lucu. Untuk menggugah selera saat anak tidak mau makan nasi, Ibu bisa membentuk nasi dengan cetakan. Cara ini akan menggugah selera makannya karena tampilan yang tidak membosankan.
-
Berikan nutrisi lainnya
Meski sedang dalam kondisi anak tidak mau makan nasi, Ibu tetap harus memenuhi nutrisi bayi berupa protein, lemak, vitamin, mineral, kalsium, zat besi, serta omega 3 dan 6. Semuanya bisa didapatkan dari daging, ikan, tahu, tempe, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu.
Kesimpulannya, anak tidak mau makan nasi itu masih merupakan hal yang wajar dialami oleh bayi di masa MPASI. Jika anak tidak mau makan nasi dan terus dicoba diperkenalkan dengan cara yang menyenangkan, seiring berjalannya waktu bayi pasti akan menyukainya kok, Bu. Yakinlah bahwa semua proses tumbuh kembangnya dapat Ibu dan buah hati lalui dengan baik. Saat anak tidak mau makan nasi, tetaplah berpikir positif, terus berusaha, dan berdoa ya, Bu. Jika khawatir tentang kebutuhan nutrisi buah hati, Ibu bisa berkonsultasi seputar anak dengan pakarnya.
Tetap konsisten dan selalu mencoba untuk mengoptimalkan kandungan nutrisi ASI dengan mengonsumsi asupan yang memiliki kandungan gizi tinggi. Karena kualitas dan kuantitas ASI menjadi penentu optimalnya tumbuh kembang si Kecil.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung akal cermat dan imunitas si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Tak kalah penting dari itu, Ibu juga perlu mengecek kecukupan jumlah gizi harian Si Kecil melalui fitur Kalkulator Gizi yang dikembangkan oleh Akademi Keluarga Prima. Yuk, Bu coba fiturnya sekarang juga!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!