Secara umum, anak panas atau demam terjadi jika suhu tubuhnya sudah mencapai 38 derajat celcius atau lebih. Penyebabnya bisa dikarenakan berbagai hal meski secara umum biasanya disebabkan infeksi virus. Sebelum membahasnya lebih lanjut, jangan lupa berikan selalu si Kecil asupan bernutrisi ya, Bu. Salah satunya susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang bisa mendukung si Kecil tumbuh Cermat dan Kuat. Susu ini mengandung DHA tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

ebook
Banner
Banner AKP

Saat anak panas tentu mereka akan merasa tidak nyaman. Meski sebenarnya, demam adalah gejala yang umum dan alami terjadi karena tubuh sedang berusaha untuk melawan bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi. Sehingga, biasanya demam akan hilang dalam beberapa hari.

Nah, untuk menghindarkan si Kecil dari kondisi anak panas, Ibu bisa simak beberapa informasi berikut ini sebagai pengetahuan dan membantu Ibu di saat anak panas.

Penyebab Anak Panas

Berikut adalah beberapa penyebab anak panas yang mungkin bisa terjadi pada si Kecil:

  1. Infeksi bakteri

    Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga bisa jadi salah satu penyebab anak panas. Namun bisa dibilang infeksi bakteri lebih jarang terjadi dibandingkan infeksi virus. 

    Artikel Sejenis

    Biasanya anak panas tidak terlalu tinggi di hari pertama dan kedua. Namun akan semakin tinggi memasuki hari ketiga dan kelima. Biasanya hal ini bisa dikarenakan infeksi saluran kencing, bronkitis dan jenis infeksi bakteri lainnya.

  2. Infeksi Virus

    Pada dasarnya, infeksi virus adalah penyebab umum anak panas. Sebab infeksi virus ini bisa masuk melalui banyak hal; saat si Kecil memasukkan tangan ke mulut, saat bermain, atau saat si Kecil diajak main keluar. Biasanya selain anak panas, gejala yang muncul akibat infeksi virus adalah pilek, batuk dan juga diare.

  3. Alergi

    Kemungkinan penyebab anak panas yang lainnya adalah alergi. Bisa terjadi ketika sistem imun tubuh si Kecil bereaksi dengan alergen yang menyebabkan alergi. Gejala yang muncul biasanya diawali dengan bersin-bersin yang kemudian menyebabkan demam.

  4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Penyebab anak panas karena DBD tentu harus diwaspadai. Biasanya anak panas di hari pertama dan kedua, kemudian akan turun di hari ketiga dan kelima namun si Kecil akan tetap lemas sepanjang hari. Jika muncul gejala seperti ini, sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

  5. Imunisasi

    Penyebab anak panas juga bisa dikarenakan imunisasi. Sebab, demam adalah salah satu kejadian ikutan pasca imunisasi yang mungkin terjadi. Biasanya ini tergolong ringan dan tidak akan berlangsung lama.

  6. Tumbuh gigi

    Kemungkinan penyebab anak panas selanjutnya adalah tumbuh gigi. Biasanya selain demam, si Kecil akan mengalami nyeri gusi, rewel, dan juga susah makan. Biasanya demam karena penyebab ini tidak bersuhu tinggi.

  7. Dehidrasi

    Dehidrasi atau kondisi saat tubuh kekurangan cairan juga bisa menjadi kemungkinan penyebab anak panas selanjutnya. Untuk mengembalikan suhu tubuh normal dan menjaganya, pastikan si Kecil mengonsumsi asupan cairan sehingga demamnya juga turun.

  8. Heatstroke

    Anak panas juga bisa dikarenakan heatstroke. Kondisi ini terjadi saat tubuh mengalami peningkatan suhu dengan drastis yang biasanya dari paparan suhu panas lingkungan. Kondisi ini bisa terbilang gawat dan perlu segera ditangani karena bisa berisiko kerusakan otak bahkan kematian.

5 Cara Menurunkan Panas Anak

Anak Panas - ibudanbalita

Berikut adalah beberapa cara menurunkan panas anak yang efektif dan bisa Ibu coba lakukan di rumah:

  1. Memberi asupan cairan kepada si Kecil

    Untuk menurunkan suhu anak panas karena demam, Ibu perlu memastikan kebutuhan cairannya selalu terpenuhi. Sering kali si Kecil sangat susah untuk diminta minum air putih. Untuk itu Ibu bisa ganti asupan cairannya dengan kaldu ayam hangat, jus buah, atau popsicle buah. Cara ini mencegah si Kecil mengalami dehidrasi saat suhu tubuhnya panas.

  2. Istirahat

    Saat anak panas, sering kali mereka tidak menyadari jika hal itu adalah gejala demam. Sehingga mereka tidak mau beristirahat atau tidur. Untuk itu, perlu pengertian dari Ibu agar si Kecil mau istirahat dengan baik di atas tempat tidur mereka. Ibu bisa ajak si Kecil membaca cerita bersama di tempat tidur, sehingga mereka bisa lebih berdiam diri untuk beristirahat dengan baik.

  3. Menyejukkan tubuh si Kecil

    Untuk membuat si Kecil nyaman, Ibu bisa menyejukkan tubuhnya untuk menurunkan anak panas. Bisa dimulai dengan mengenakan si Kecil pakaian yang tidak terlalu tebal, tidak menggunakan selimut berlapis, dan menjaga sirkulasi udara di sekitar si kecil. Tapi jika dari salah satu cara tersebut membuat si Kecil menggigil kedinginan, segera hangatkan tubuh si Kecil.

  4. Kompres hangat

    Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, kompres hangat adalah cara yang efektif menurunkan anak panas. Ibu bisa kompres pada lipatan ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit untuk mengeluarkan panas tubuh lewat pori-pori. 

  5. Memberikan obat penurun panas anak

    Cara selanjutnya untuk mengatasi anak panas adalah dengan memberikan obat. Pastikan obat penurun panas anak yang Ibu berikan sesuai dengan dosis dan usia si Kecil. Sebaiknya pula, tanyakan ke dokter obat apa yang tepat dan sesuai dengan kondisi si Kecil.

Itulah sejumlah informasi mengenai anak panas. Memberikan asupan bernutrisi adalah hal yang perlu dibiasakan untuk menghindarkan si Kecil dari virus dan bakteri. Pastikan Ibu memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan si Kecil susu yang mengandung 14 vitamin dan 9 mineral yang dibutuhkan oleh si Kecil seperti yang ada pada susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+. 

Selain dapat membantu Ibu dalam menjaga daya tahan tubuhnya, susu ini juga membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil terutama pada perkembangan otaknya. 

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk mendukung si Kecil tumbuh kuat dan cermat.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang bisa mendukung si Kecil tumbuh Cermat dan Kuat. Selain mengandung DHA tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.