KB suntik untuk Ibu menyusui sering kali jadi pilihan kontrasepsi. Sebab, salah satu jenis kontrasepsi ini terbilang aman untuk mencegah kehamilan. Namun masih jadi pertanyaan nih Bu, apa benar tidak mengganggu produksi ASI? Mari simak informasi berikut ini untuk mengetahui jawabannya ya.
Secara medis, KB Suntik adalah alat kontrasepsi yang menggunakan hormon. KB suntik ini harus diberikan oleh tenaga profesional yang sudah terlatih dalam jangka waktu tertentu.
Cara kerja KB suntik adalah dengan menghambat pembuahan atau ovulasi sehingga mencegah kehamilan. KB suntik bekerja dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulannya sementara cairan di sekitar serviks dikentalkan untuk mencegah sperma masuk.
KB suntik termasuk jenis kontrasepsi yang cukup efektif, apalagi efektivitas dari jenis kontrasepsi ini bisa lebih dari 99%.
Tentu ada efek samping yang mungkin dirasakan Ibu saat menggunakan KB Suntik. Mulai dari kenaikan berat badan, sakit kepala, mengubah suasana hati, nyeri di payudara atau mungkin menstruasi Ibu jadi lebih tidak teratur. Namun efek samping ini tidak selalu muncul dan berbeda di setiap orang. Jika dibutuhkan untuk mengatasi efek samping ini, Ibu bisa konsultasi dengan dokter, ya.
Proses suntik KB biasa dilakukan setiap 8 atau 13 minggu. Tidak perlu dilakukan setiap hari seperti mengonsumsi pil KB.
Di Indonesia, suntik KB untuk Ibu menyusui dibagi dalam dua jenis. Suntik IB 1 bulan yang mengandung hormon progestin dan estrogen dan suntik KB 3 bulan yang mengandung hormon progestin. Nah, apakah kedua jenis KB suntik ini bisa digunakan Ibu menyusui? Tetap simak artikel ini ke pembahasan selanjutnya ya, Bu.
Jenis KB Suntik untuk Ibu Menyusui
Berikut dua jenis KB suntik yang ada di Indonesia:
-
KB Suntik 1 Bulan
Jenis KB suntik 1 bulan biasanya dilakukan setiap 30 hari sekali. Risiko efek samping dari penggunaannya lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis KB suntik 3 bulan. Terutama untuk risiko perdarahan atau menstruasi yang jadi tidak teratur.
Jenis KB suntik untuk Ibu menyusui ini masih dinilai kurang efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya. Sehingga sering kali masih disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom saat berhubungan intim.
Beberapa kekurangan KB suntik untuk Ibu menyusui jenis 1 bulan antara lain:
- Timbul pendarahan tidak normal
- Menyebabkan sakit kepala
- Payudara lebih sensitif dan terasa nyeri
- Menyebabkan perubahan suasana hati
- Tidak dianjurkan untuk penderita migrain
- Tidak melindungi Ibu dari risiko infeksi menular seksual
-
KB Suntik 3 bulan
KB Suntik untuk Ibu menyusui ini dilakukan dengan menyuntikkan hormon progesteron setiap 3 bulan sekali. Biasanya proses suntik dilakukan di lapisan kulit area perut, paha atau di bagian yang terdapat banyak lemak.
Cara kerja KB suntik untuk Ibu menyusui ini dengan menghentikan proses ovulasi dan menebalkan cairan vagina untuk mencegah sperma bisa sampai ke sel telur. KB Suntik ini bisa bertahan hingga 8-13 minggu.
KB suntik 3 bulan ini tidak disarankan untuk wanita yang sedang hamil, penderita migrain, punya gangguan hati atau pembekuan darah, memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes komplikasi, memiliki kanker payudara atau sering mengalami perdarahan diantara masa menstruasi.
Berikut untuk sejumlah kekurangan KB suntik untuk Ibu menyusui jenis 3 bulan:
- Menyebabkan sakit kepala
- Risiko kenaikan berat badan
- Payudara nyeri
- Menstruasi tidak teratur
- Mengurangi kepadatan tulang
- Butuh satu tahun setelah dihentikan untuk mengembalikan kesuburan
- Tidak melindungi Ibu dari risiko infeksi menular seksual
Manakah KB Suntik untuk Ibu Menyusui yang Aman?
Kedua jenis KB suntik untuk Ibu menyusui bisa dilakukan selama Ibu menjadi busui. Tapi pada dasarnya pilihan yang terbaik pada KB suntik untuk Ibu menyusui jenis 3 bulan.
Alasannya, KB suntik untuk Ibu menyusui jenis 1 bulan kurang direkomendasikan karena mengandung estrogen. Segala pengobatan dengan kandungan hormon estrogen tidak disarankan untuk dilakukan Busui karena bisa menurunkan kualitas ASI. Nah, hormon estrogen tidak ditemukan dalam kandungan KB suntik untuk Ibu menyusui jenis 3 bulan. Di dalamnya terdapat progestin yang aman digunakan selama menyusui dan tidak memengaruhi produksi ASI.
Sebagai catatan, KB suntik untuk Ibu menyusui ini tidak direkomendasikan untuk Ibu yang usianya di atas 35 tahun dan punya risiko osteoporosis. Konsultasikan ke dokter lebih dulu untuk melakukan KB suntik untuk Ibu menyusui serta menerima saran atau anjuran alternatif kontrasepsi yang lainnya.
Alternatif Lain Selain KB Suntik untuk Ibu Menyusui
Berikut sejumlah jenis kontrasepsi selain KB suntik untuk Ibu menyusui yang bisa jadi pilihan untuk mencegah kehamilan:
-
Menyusui
Menyusui dengan eksklusif kepada si Kecil disebut juga KB alami setelah melahirkan. Karena menyusui dengan metode direct breastfeeding atau proses menyusui secara langsung dengan teratur dapat menaikkan prolaktin yang berpengaruh pada kesuburan Ibu. Meski begitu, hal ini belum tentu selalu efektif bagi setiap Ibu sehingga jangan jadikan satu-satunya pilihan ya, Bu.
-
IUD atau KB Spiral
IUD atau Intrauterine Device adalah alat berbentuk T kecil yang dimasukkan dokter ke dalam rahim wanita. Cara kerjanya dengan mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim untuk mencegah pembuahan atau implantasi telur. Jenis kontrasepsi ini biasanya bertahan tiga hingga lima tahun.
Selain itu ada juga pilihan lainnya seperti:
- KB Implan
- Kondom
- Koyo KB (patch)
- Cincin vagina
Konsultasikan lebih dulu pada dokter baik mengenai KB suntik untuk Ibu menyusui atau alternatif kontrasepsi lainnya dan cari mana yang paling terbaik untuk Ibu dan pasangan.
Untuk menjadi pengingat; meski sedang menimbang penggunaan KB Suntik untuk Ibu menyusui atau memilih jenis kontrasepsi yang sesuai pasca melahirkan, jangan sampai abai dengan kepentingan menjaga kualitas dan produksi ASI sebagai nutrisi utama bagi si Kecil. Di lain sisi, jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya, Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Ibu bisa meningkatkan kualitas ASI dengan cara mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM secara rutin. Susu ini mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Selain itu, susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.
Frisian Flag PRIMAMUM termasuk susu dengan harga ekonomis dengan nutrisi lengkap yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat Ibu merasa enek atau mual.
Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 180 kalori dan 9 gram protein dalam 1 gelasnya. Dengan mengonsumsi 2x sehari, Ibu sudah bisa mendapatkan 15% asupan energi dari Frisian Flag Primamum. Apalagi rasa cokelatnya lezat dan tidak bikin enek sehingga bisa membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi hariannya.
Sebagai pengingat juga, memantau tumbuh kembang si Kecil secara rutin adalah keharusan. Nah Ibu memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan lingkar kepala si Kecil sesuai grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, cobain fiturnya di sini.