Bolehkah ibu hamil menyusui? Saat Ibu mendapatkan anugrah mengandung lagi padahal si Kecil masih menyusu, bukan berarti Ibu harus stop menyusui si Kakak, terlebih bila ia masih membutuhkan ASI eksklusif.
Jadi, bolehkah ibu hamil menyusui? Seperti Ibu ketahui, pemberian ASI eksklusif dianjurkan hingga si Kecil berusia enam bulan dan dapat dilanjutkan hingga usia dua tahun disertai makanan pendamping ASI.
Bolehkah Ibu Hamil Menyusui?
Sebagian ibu memilih untuk menyapih si Kakak begitu mengetahui hasil tes kehamilannya positif, dan sebagian yang lain melanjutkan untuk tetap memberikan ASI. Kalau Ibu memilih tetap memberikan ASI pada si Kakak, hendaknya Ibu siap dengan perubahan yang akan terjadi terkait pertanyaan bolehkah ibu hamil menyusui.
Kandungan ASI mungkin berubah, demikian pula dengan rasa dan jumlah yang dapat berkurang, terutama memasuki usia kehamilan bulan ke-4 atau ke-5. Mungkin saja si Kakak berhenti menyusu dengan sendirinya, meski adiknya belum lahir. Pantaulah secara rutin berat badan si Kakak untuk memastikan asupan makanannya cukup.
Tentang bolehkah ibu hamil menyusui itu tergantung dari kenyamanan ibu menyusui, sementara mengandung lagi juga perlu dipertimbangkan, karena umumnya puting susu menjadi lebih lunak dan sering lecet.
Lantas, terkait pertanyaan bolehkah ibu hamil menyusui, Ibu dapat menyiasatinya dengan mencari posisi menyusui yang nyaman. Agar Ibu terhindar dari kelelahan, konsumsilah vitamin dan nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan Ibu saat ini yang ‘dobel’.
Soal bolehkah ibu hamil menyusui, hal lain yang perlu Ibu perhatikan selama memberikan ASI saat hamil adalah kemungkinan terjadinya kontraksi rahim saat menyusui. Kontraksi ini normal terjadi dalam kehamilan, karena pengaruh hormon oksitosin.
Walau belum pernah ditemukan kasus ibu menyusui selama kehamilan muda dapat menyebabkan keguguran, namun bila Ibu pernah memiliki riwayat keguguran atau melahirkan bayi prematur sebelumnya, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter atau bidan lebih dulu sebelum melanjutkan pemberian ASI pada si Kakak.
Menurut para ahli, rahim tidak terpengaruh hormon stimulasi oksitosin hingga usia kehamilan 24 minggu, sehingga umumnya cukup aman memberikan ASI pada si Kakak hingga usia kehamilan ibu berusia 20 minggu. Tentunya selama kesehatan dan kehamilan Ibu dalam kondisi baik.
Memberikan ASI saat hamil juga tidak mengurangi jatah nutrisi janin atau menguras nutrisi tubuh Ibu. Asalkan kebutuhan nutrisi Ibu terpenuhi dengan baik, jadi tak perlu lagi meragukan bolehkah ibu hamil menyusui.
Selama menyusui, sebaiknya Ibu mendapat tambahan sekira 500-800 kalori setiap harinya, mengonsumsi gizi sehat, lengkap dan seimbang, serta cairan yang cukup agar berat badan meningkat sesuai usia kehamilan.
Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beristirahatlah yang cukup agar Ibu tidak lelah dan si Kakak pun tetap mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari Ibu.
Di samping pertanyaan soal bolehkah ibu hamil menyusui, Ibu perlu mengetahui bahwa ada kemungkinan warna ASI saat hamil menyusui berubah. Warna dan rasa ASI juga akan berubah yang biasanya jadi lebih bening dan encer. Hal ini beriringan dengan produksi ASI yang menurun.
Di samping itu, Ibu perlu mengetahui juga bahwa ada bahaya menyusui saat hami. Dalam sebagian kasus, bahaya menyusui saat hamil dapat memicu kontraksi ringan meskipun lebih sering tidak terjadi komplikasi atau persalinan prematur, sebaiknya menyusui saat hamil dihindari.
Ibu tidak disarankan menyusui saat hamil jika Ibu berisiko mengalami persalinan prematur. Ini terjadi karena rangsangan pada puting menyebabkan pelepasan hormon oksitosin, yang juga menyebabkan kontraksi uterus, dan memicu persalinan. Jika Ibu memiliki risiko mengalami persalinan prematur, Ibu tidak boleh menyusui saat hamil sampai bayi mencapai setidaknya usia kehamilan 37 minggu.
Selain mengetahui bolehkah ibu hamil menyusui, jangan lupa juga bahwa Ibu memerlukan tambahan nutrisi dan kalori untuk mendukung kesehatan Ibu serta tumbuh kembang janin.
Selama kehamilan, Ibu memerlukan tambahan energi, protein dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin yang sehat dan optimal. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu hamil yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang janin serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode kehamilan tercukupi.
Frisian Flag Primamum adalah susu ibu hamil dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode kehamilan. Satu gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 180 kalori, protein 9 gram, DHA 34 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. DHA dibutuhkan janin untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin
Sebagai tambahan informasi, Ibu juga bisa lho memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima, salah satunya fitur Kalkulator Kehamilan yang memudahkan Ibu untuk mengetahui Hari Perkiraan Lahir (HPL) si Kecil. Ayo, cobain fiturnya di sini ya, Bu.