Protein adalah nutrisi terpenting bagi anak-anak di masa golden age. Usia ini merupakan puncak dari tumbuh kembangnya, sehingga ia membutuhkan nutrisi untuk menunjang proses tersebut. Sumber protein bisa diberikan pada makanan utama si Kecil sebanyak tiga kali dalam sehari. Selain itu, protein juga sebaiknya diberikan sebagai camilan di selang waktu makan si Kecil. Camilan ini tentunya lebih sehat dibandingkan dengan camilan yang tinggi kandungan gula dan garam yang tidak baik untuk kesehatan.

ebook
Banner
Banner AKP

Berikut ini ada beberapa contoh camilan sumber protein yang direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh balita. Catat daftarnya ya, Bu:

Telur Rebus

Telur merupakan makanan yang tinggi akan kandungan protein. Di satu butir telur Ibu bisa mendapatkan protein sebanyak 6 gram dan kadar kalorinya kurang dari 100. Namun, telur juga mengandung kolesterol, sehingga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Untuk anak-anak, hanya boleh mengonsumsi 1 butir telur per hari.

Olah telur dengan cara direbus untuk menjaga kandungan nutrisi di dalamnya. Pastikan memberikan si Kecil telur rebus yang sudah matang secara pas ya, Bu. Jika kurang matang dikhawatirkan masih mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara jika terlalu matang dapat mengurangi kandungan nutrisinya.

Kacang-kacangan

Bagi balita yang alergi terhadap protein hewani, Ibu boleh menggantinya dengan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan. Di dalam 250 ml kacang-kacangan ini sudah mengandung 22 gram protein lho, Bu.

Artikel Sejenis

Beberapa jenis kacang bisa diolah menjadi bubur atau yang lezat dan menyehatkan. Contohnya saja kacang hijau dan kacang merah. Ada juga kacang kedelai dan edamame yang tak kalah enak dan sangat mudah untuk diolah. Keduanya cukup dimasak dengan cara direbus sebentar, maka sudah bisa dijadikan camilan sambil menonton televisi atau menemaninya belajar.

Oatmeal

Oatmeal untuk camilan sehat balita

Sumber protein lainnya yang juga sangat baik bagi si Kecil adalah oatmeal, Bu. Oatmeal bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan berat badan, sehingga Ibu tak perlu khawatir buah hati mengalami kenaikan berat badan berlebih saat sering mengonsumsinya. Di dalam secangkir oatmeal ini sudah terkandung 5 gram protein. Tambahkan buah-buahan, yoghurt, susu, atau madu untuk memberikan rasa manis, karena oatmeal cenderung hambar. Bisa juga dengan membuatnya menjadi kue kering yang manis dan enak.

Tempe dan Tahu Goreng

Tempe dan tahu adalah makanan asli Indonesia yang murah meriah, tapi sangat kaya akan kandungan gizi. Keduanya merupakan sumber protein dengan kandungan sebanyak 2 gram di dalam sebuah tempe atau tahu goreng. Untuk si Kecil, sajikan tempe atau tahu goreng hangat yang tentunya digoreng sendiri ya, Bu. Sajikan bersama saus tomat atau kecap, pasti rasanya akan tambah nikmat.

Jamur Krispi

Untuk sumber protein nabati lainnya bagi si Kecil yang alergi terhadap protein hewani, Ibu bisa memilih jamur. Makanan ini memiliki rasa yang lezat dan teksturnya sangat empuk, sehingga mudah untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Pilihlah jamur seperti merang, kancing, atau tiram, lalu goreng garing agar teksturnya menjadi krispi. Dengan rasa yang gurih ini si Kecil pasti akan ketagihan, Bu. Saat menggoreng jamur, Ibu sebaiknya pilih minyak zaitun atau minyak jagung yang lebih sehat dibandingkan minyak goreng.

Baca juga: Serba-serbi Jamur: Protein Nabati yang Sering Terlupa

Selai Kacang

Bagi si Kecil yang suka makan roti tawar, pilihlah selai kacang yang merupakan sumber protein dengan rasa lezat. Pada satu sendok selai kacang saja sudah terkandung sekitar 4 gram protein. Sajikan roti tawar dengan selai kacang di pagi hari atau bisa juga sebagai camilan sambil menonton televisi.

Susu Coklat

Susu cokelat untuk camilan sehat balita

Dibandingkan dengan es krim yang tinggi kandungan gula, lebih baik Ibu memberikan si Kecil susu coklat. Susu merupakan sumber protein sekaligus kalsium yang dapat menunjang kekuatan dan kekuatan anak-anak. Rasa coklat yang lezat pastinya akan sangat disukai oleh buah hati, Bu, seperti susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+. Susu ini mengandung nutrisi lengkap, di antaranya protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral serta omega 3 dan 6, selenium, minyak ikan, dan serat pangan inulin.

Sajikan segelas susu coklat hangat yang sudah mengandung 11 gram protein saat sarapan atau sebelum tidur malam, akan membantu proses tumbuh kembang si Kecil berjalan lebih maksimal.

 

Susu Kedelai

Selain susu sapi, susu kedelai juga tak kalah enak lho, Bu. Di dalam 100 ml susu kedelai ini mengandung 4,6 gram protein serta serat yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan si Kecil. Bagi buah hati yang alergi terhadap susu sapi, susu kedelai dapat menjadi pengganti yang tepat.

Keju

Anak-anak biasanya sangat menyukai keju karena rasanya yang gurih dan lezat. Keju bisa dimakan langsung atau dicampur dengan makanan lainnya. Tak masalah untuk rutin memberikannya pada si Kecil, Bu, karena keju adalah sumber protein dan nutrisi penting lainnya, seperti kalsium. Di dalam satu batang keju terkandung 6-8 gram protein.

Berikan camilan sumber protein kepada buah hati setiap hari untuk membantu mencukupi asupan protein yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya. Camilan yang dibuat sendiri tentunya juga lebih sehat dibandingkan camilan kemasan yang dijual di supermarket, bukan? Jadi, ganti camilan si Kecil dengan sumber protein di atas ya, Bu.

Jangan lupa ya, Bu untuk selalu memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima ini membantu Ibu untuk mengetahui penambahan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuhnya. Semua aspek pertumbuhan tersebut akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba Rapor Tumbuh Kembang Prima sekarang!

Sumber:

Theasianparent

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.