Persoalan bayi susah makan sepertinya menjadi masalah yang dikeluhkan oleh banyak ibu di seluruh dunia. Apakah Ibu juga termasuk di antaranya? Jika ya, maka Ibu harus tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Bayi tidak mau makan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, Bu, karena bisa berpengaruh pada tumbuh kembangnya hingga berisiko menyebabkan stunting. Ini bukan masalah yang sepele, karena juga bisa mempengaruhi masa depannya. Jangan sampai masalah itu dialami oleh buah hati ya, Bu. Kalau begitu, kita cari tahu yuk apa saja penyebab dan solusi untuk mengatasinya.
Kenapa Bayi Susah Makan?
Umumnya, penyebab bayi susah makan dikarenakan oleh beberapa faktor berikut ini:
- Sedang tumbuh gigi. Pernahkah Ibu mengalami sakit pada bagian mulut dan tidak berselera makan? Nah, hal ini juga bisa menyerang bayi, Bu. Pada usia ini bayi sedang berada pada fase tumbuh gigi yang menyebabkan rasa nyeri dan bengkak pada gusi. Saat makan atau minum dengan botol, maka rasa nyeri tersebut akan bertambah, sehingga membuatnya merasa tidak nyaman untuk makan. Namun masalah ini hanya berlangsung sementara saja kok, Bu. Biasanya, nafsu makan bayi akan kembali dalam waktu dua minggu.
- Sedang sakit. Ketika bayi susah makan, coba cari tahu dulu, Bu, apakah menunjukkan gejala sedang kurang sehat, seperti demam, flu, atau batuk? Jika ya, wajar saja jika ia jadi kehilangan nafsu makan. Adanya infeksi virus atau bakteri juga bisa membuat bayi kurang berselera makan, seperti infeksi paru-paru, telinga, dan lainnya.
- Sakit tenggorokan. Radang tenggorokan memang sangat mengganggu. Wajar bila bayi susah makan saat mengalaminya. Radang tenggorokan disebabkan oleh adanya infeksi virus dan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Apabila bayi mengalami radang yang disertai dengan pembengkakan kelenjar dan demam, Ibu sebaiknya membawa bayi untuk diperiksa oleh dokter, ya. Selain untuk menyembuhkan infeksinya, Ibu juga bisa meminta saran pada dokter untuk membangkitkan selera makan bayi.
- Sedang menyesuaikan dengan makanan. Di awal mencoba makanan padat, bayi sedang dalam masa penyesuaian dengan tekstur makanan baru. Hal ini bisa menyebabkan bayi susah makan, karena selama 6 bulan sebelumnya ia hanya mengonsumsi ASI atau susu. Tubuh bayi sedang membutuhkan waktu untuk memproses makanan tersebut. Proses pencernaannya tentu juga akan lebih lama dibanding sebelumnya, sehingga menyebabkan ia hanya mau makan sedikit.
- Pertumbuhan. Ternyata, pertumbuhan juga bisa menjadi penyebab bayi susah makan lho, Bu. Mengutip dari Mom Junction, adalah hal yang sangat normal apabila nafsu makan bayi akan berkurang saat menginjak usia 16 bulan. Pada usia ini, porsi makannya memang akan lebih sedikit dibandingkan saat ia masih berusia 12 bulan. Ia juga sudah tidak membutuhkan kalori terlalu banyak seperti sebelumnya di mana pertumbuhannya sedang melaju dengan pesat atau yang dikenal dengan sebutan growth spurt.
- Sembelit. Bayi yang sedang dalam transisi makan makanan padat akan sering mengalami sembelit, karena sistem pencernaannya sedang beradaptasi terhadap masuknya asupan baru. Ketika sedang sembelit, perut bayi mungkin kesulitan mencerna makanan, sehingga bisa menyebabkan bayi tidak merasa lapar.
- Alergi terhadap makanan tertentu. Beberapa jenis makanan, seperti telur, susu, dan kacang, rentan menyebabkan alergi. Alergi terhadap makanan juga bisa membuat bayi kehilangan selera makan. Selain itu, ia akan menunjukkan gejala-gejala, diantaranya ruam, gatal, diare, dan mual.
- Mengalami anemia. Mungkin banyak Ibu yang belum tahu bahwa anemia ternyata juga bisa menjadi penyebab bayi susah makan. Anemia disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi, sehingga produksi sel darah merah menjadi kurang lancar. Bayi yang mengalami anemia akan tampak lemah, mudah lelah, dan pucat. Jika penyebabnya adalah anemia, maka Ibu perlu memberikan makanan yang mengandung zat besi.
Baca juga: Anak Susah Makan MPASI? Baca ini Dulu, Yuk!
Apa Solusinya?
Solusi bayi susah makan bisa melalui beberapa tips berikut ini, Bu:
- Beri makan dalam porsi sedikit demi sedikit. Melihat porsi makan yang banyak juga bisa membuat bayi tidak berselera makan. Jadi sebaiknya Ibu memberikan makan dalam porsi sedikit demi sedikit dulu, ya. Bayi juga belum mampu untuk makan dalam porsi besar, karena lambungnya memang masih berukuran kecil. Sesuaikan saja porsi makanannya dengan kemampuan bayi. Tidak perlu membandingkan dengan bayi lainnya, karena setiap bayi memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
- Memperkenalkan makanan dengan cara menarik. Bentuk, tekstur, dan rasa pada MPASI bisa mempengaruhi nafsu makan bayi. Maka dari itu, olahlah MPASI bayi dengan tampilan yang menggugah selera untuk menarik rasa ingin tahunya. Misalnya dengan menghias dan membentuk makanannya seperti bentuk hewan.
- Tidak memaksakan makan. Jika bayi susah makan karena memang sedang sakit atau tumbuh gigi, jangan memaksanya makan ya, Bu. Untuk tetap menjaga asupan nutrisi di dalam tubuh bayi, Ibu bisa menggantinya dengan memberikan jus buah atau sup yang lebih mudah dikonsumsi dalam keadaan sakit. Ibu juga bisa mencoba memberikan snack bayi yang bisa dimakan sendiri oleh bayi.
- Buat jadwal makan. IDAI berpendapat bahwa memberikan makan bayi secara teratur bisa membantu meningkatkan selera makan bayi yang sulit makan. Berikan jarak waktu makan bayi setidaknya 3 jam untuk memperkenalkan rasa lapar dan kenyang pada bayi. Ibu juga sebaiknya menghindari memberikan makanan yang tinggi kandungan susu, karena bisa menyebabkan bayi cepat merasa kenyang dan justru mengurangi selera makannya.
- Usia 6-8 bulan: 2x makan dengan ASI 6x per hari.
- Usia 9-11 bulan: 4x makan dengan ASI 4x per hari.
- Usia 12 bulan ke atas: 6x makan dengan ASI 2x per hari.
- Vasikan makanan. Untuk mencegah rasa bosan dan menghilangkan nafsu makan, Ibu perlu membuat menu makan yang bervariasi setiap hari. Misalnya hari ini menunya nasi tim dan ayam, maka untuk menu besok bisa kentang tumbuk dan salmon. Di samping menghindari kebosanan, cara ini sekaligus memperkenalkan bayi terhadap berbagai macam makanan agar ia mengenal banyak rasa.
- Jangan menyerah. Menjadi hal yang normal jika bayi susah makan, Bu. Namun Ibu tidak boleh menyerah dan harus bersabar. Dalam memperkenalkan makanan baru pada bayi, Ibu setidaknya membutuhkan waktu 8-15 kali sampai ia mau menerimanya. Jika ia tidak menyukai makanan tertentu, coba lagi di hari lainnya.
MPASI juga dianjurkan untuk tidak diberi gula dan garam, sehingga rasanya akan cenderung hambar dan menyebabkan bayi tidak berselera makan. Untuk mengatasi rasa tersebut, Ibu bisa mengganti gula dan garam dengan keju, jagung manis, atau aneka bumbu dapur. Hindari pemberian madu untuk bayi di bawah usia 1 tahun, karena terdapat bakteri yang belum bisa ditoleransi oleh sistem pencernaannya.
Berikut adalah jadwal makan harian untuk bayi sesuai usia:
Baca Juga: Ayo Bermain Slime Buatan Sendiri Bersama Si Kecil
Apabila bayi susah makan sudah berlangsung terlalu lama hingga mempengaruhi berat badannya, boleh saja untuk berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan mencari tahu penyebab dan solusi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh bayi. Ini bertujuan untuk mengembalikan nafsu makan sekaligus mencegah bayi mengalami malnutrisi.
Ibu memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi seputar anak? Langsung kunjungi laman Tanya Pakar saja ya, Bu. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu secara langsung. Untuk bisa memakai fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu.
Sumber:
Popmama
Hellosehat