Zat besi merupakan salah satu jenis mineral yang penting untuk bayi. Sebab, zat besi untuk bayi berperan penting terhadap proses tumbuh kembangnya. Pastikan kandungan nutrisi pada ASI Ibu selalu terpenuhi dengan mengonsumsi asupan bernutrisi seperti susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Sebagai informasi, bayi lahir dengan zat besi yang cukup untuk bertahan hidup selama 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan, si Kecil membutuhkan zat besi tambahan dari makanan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Kekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk anemia. Lantas, apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi? Simak pembahasannya berikut ini yuk, Bu!
Manfaat Zat Besi untuk Bayi
Bayi membutuhkan zat besi untuk tumbuh kembang yang optimal. Berikut ini beberapa manfaat nutrisi ini yang perlu Ibu ketahui:
- Membentuk Hemoglobin
- Meningkatkan Kinerja Otak
- Meningkatkan Kerja Otot
- Meningkatkan Kualitas Tidur
- Memperkuat Daya Tahan Tubuh
Manfaat zat besi yang utama, yaitu berperan dalam pembentukan hemoglobin. Tubuh membutuhkan hemoglobin, yaitu protein yang terdapat dalam sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Saat kebutuhan nutrisi ini kurang tercukupi, maka tubuh si Kecil pun akan kekurangan oksigen dan bisa mengakibatkan rasa lemas.
Agar dapat bekerja dengan baik, otak akan membutuhkan kadar oksigen sebanyak 20%. Artinya, otak membutuhkan zat besi untuk memperlancar aliran darah ke otak.
Bila pasokan oksigen di dalam otak tercukupi, kinerja otak pun akan meningkat dan sekaligus dapat menstimulasi kemampuan kognitif di dalam otak.
Zat besi untuk bayi merupakan salah satu bagian penting dari protein yang sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kerja otot. Saat oksigen yang diedarkan ke jaringan otot kurang mencukupi, maka elastisitas dan gaya otot akan berkurang.
Salah satu manfaat zat besi untuk bayi adalah menjaga pembentukan sel darah merah supaya berjalan dengan lancar. Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Jika kebutuhan sel darah merah tercukupi, si Kecil akan terhindar dari tekanan darah rendah yang bisa menyebabkan sulit tidur dengan nyenyak. Dengan begitu, kualitas tidurnya pun akan meningkat.
Mencukupi kebutuhan zat besi untuk bayi turut membantu tubuhnya lebih sehat, karena mineral ini berfungsi memperkuat daya tahan tubuh. Oksigen yang diedarkan oleh hemoglobin juga bisa mempercepat proses penyembuhan luka.
Ibu perlu memastikan si Kecil mendapatkan asupan zat besi yang cukup untuk mendapatkan beragam manfaat zat besi di atas.
Baca juga: Cara Memaksimalkan Penyerapan Zat Besi agar Bayi Sehat
Kebutuhan Zat Besi Bayi Berdasarkan Usia
Kebutuhan zat besi untuk bayi bervariasi sesuai dengan usia. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi bayi berusia 0-5 bulan adalah sekitar 0,3 mg setiap harinya.
Jumlah kebutuhan zat besi akan berubah seiring pertambahan usianya. Bayi yang berusia 6-11 bulan membutuhkan sekitar 11 mg asupan zat besi, sehingga Ibu perlu memberikannya MPASI yang tinggi zat besi.
Apa Ciri-ciri Bayi Kekurangan Zat Besi?
Apakah si Kecil tampak pucat, lesu, atau sering rewel? Kekurangan zat besi pada bayi bisa jadi penyebabnya. Kurang terpenuhinya kebutuhan zat besi bayi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi (ADB) lho, Bu.
Tanda dan gejala kekurangan zat besi pada bayi bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa tanda dan gejala kekurangan zat besi yang dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia:
- Tampak pucat, terutama pada bibir
- Sesak napas
- Nafsu makan berkurang
- Mudah lemas
- Sering rewel dan
- Mudah mengantuk
- Daya tahan tubuh menurun.
Pada kasus yang parah, anemia defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak dan pertumbuhan fisik. Jika si Kecil tak kunjung membaik, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bayi
Seiring dengan pertambahan usia, pemberian makanan pendamping ASI diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Sebab, kebutuhan zat besi bayi juga semakin besar.
Ada banyak sumber makanan yang mengandung zat besi untuk bayi. Ibu bisa memberinya beberapa makanan di bawah ini ke dalam menu MPASI si Kecil sehari-hari:
- Daging Tanpa Lemak
- Hati Sapi atau Ayam
- Telur
- Ikan Tuna dan Seafood
- Sayuran Berdaun Hijau
- Kacang-kacangan
- Tempe dan Tahu
- Sereal yang Telah Difortifikasi Zat Besi
Daging adalah sumber makanan yang mengandung zat besi lho, Bu. Beberapa jenis daging yang tinggi zat besi antara lain sapi, kambing, ayam, kalkun, dan bebek.
Ibu bisa memberikannya sebagai sumber zat besi untuk MPASI bayi. Pastikan Ibu memilih daging yang sedikit mungkin mengandung lemak, karena lemak ini kurang baik untuk kesehatan si Kecil.
Selain dari dagingnya, hati sapi dan ayam juga merupakan sumber zat besi untuk bayi yang baik dikonsumsi oleh si Kecil. Hati juga memiliki rasa yang enak sehingga dapat meningkatkan nafsu makan si Kecil.
Meski bergizi, tapi pemberian hati juga tidak boleh terlalu sering ya, Bu. Ini karena hati mengandung performed vitamin A yang dapat menyebabkan hipervitaminosis A jika dikonsumsi berlebihan.
Kelebihan vitamin ini bisa meningkatkan risiko patah tulang. Hati juga merupakan organ penyaring racun di dalam sistem pencernaan hewan sehingga sangat rentan tercemar zat kimia, pestisida, maupun racun lainnya.
Tak hanya kaya akan kandungan protein, telur ternyata juga sumber makanan yang mengandung zat besi untuk bayi. Memberikan kuning telur pada bayi akan membantu mencukupi kebutuhan zat besi hariannya.
Rasanya yang lembut dan gurih akan membuat menu MPASI si Kecil menjadi nikmat. Namun, bagi bayi yang memiliki alergi perlu diawasi pemberiannya ya, Bu.
Ikan tuna dan seafood tertentu seperti kerang dan udang juga bisa sebagai sumber makanan yang mengandung zat besi untuk bayi. Bahkan kandungannya cukup banyak lho, Bu.
Di dalam 3 ons tuna terkandung 1 mg zat besi, pada 4 ons kerang 3 mg, sementara 4 ons udang 2 mg. Pemberian seafood ini juga harus hati-hati, karena rentan menyebabkan alergi pada bayi.
Sayuran berdaun hijau juga termasuk makanan yang mengandung zat besi untuk bayi yang baik untuk dikonsumsi. Beberapa pilihan sayuran hijau yang kaya akan jenis mineral ini antara lain, bayam, brokoli, sawi, kale, dan keciwis.
Membiasakan si Kecil mengkonsumsi sayuran sejak dini memang sangat baik, Bu. Sebab, sayuran memiliki banyak manfaat untuk mendukung proses tumbuh kembang si Kecil.
Kacang-kacangan biasanya dikenal akan kandungan vitamin E nya. Namun beberapa kacang-kacangan juga masuk ke dalam jenis makanan yang mengandung zat besi untuk bayi.
Contohnya saja kacang merah, kacang kedelai, dan kacang polong. Ketiganya baik untuk dikonsumsi oleh bayi sekaligus memiliki rasa yang enak dan tekstur yang empuk, sehingga memudahkan si Kecil untuk mengunyahnya.
Baca juga: 8 Manfaat Kacang Hijau untuk Kesehatan Bayi
Terbuat dari kacang kedelai, tempe dan tahu juga termasuk ke dalam sumber zat besi untuk bayi ya, Bu. Protein yang murah meriah ini memang sudah dikenal akan kandungan gizinya yang baik bagi tubuh.
Mengolah tempe dan tahu menjadi MPASI pun sangat mudah dilakukan. Ibu bisa mengolahnya dengan cara dikukus atau dimasak berkuah, sehingga lebih mudah dicerna si Kecil.
Ibu juga bisa memberikan asupan zat besi lewat MPASI yang terbuat dari sereal, lho. Namun pastikan Ibu memilih sereal yang telah difortifikasi zat besi, seperti oatmeal.
Sumber karbohidrat kompleks ini bisa diberikan bersama sumber protein dan nutrisi lainnya agar semakin melengkapi kebutuhan gizi bayi.
Selain memberikan berbagai makanan sumber zat besi untuk bayi di atas, selalu berikanlah ASI agar tumbuh kembang bayi berjalan optimal ya, Bu.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, Omega-3 (ALA), Omega-6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun, jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya, Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil secara tepat, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi dari Akademi Keluarga Prima. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!