Makanan mengandung protein sangat penting dikonsumi oleh anak-anak agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Hal ini dikarenakan makanan mengandung protein memiliki banyak manfaat yang penting bagi tubuh, di antaranya berperan untuk tumbuh kembang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan organ tubuh, sebagai sumber energi, terutama bagi anak yang berusia 3-6 tahun karena sedang aktif-aktifnya bergerak dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.

ebook
Banner
Banner AKP

Selain itu, tanpa kehadiran makanan mengandung protein, konsumsi zat gizi lain, seperti minyak ikan, DHA, dan AA, tidak akan diserap secara optimal oleh tubuh si Kecil. Itulah sebabnya, kehadiran protein sangat penting bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. 

Mengapa Makanan Mengandung Protein itu Penting?

Makanan mengandung protein bisa Ibu dapatkan dari sumber protein hewani maupun protein nabati. Namun, perlu Ibu ketahui bahwa protein hewani adalah jenis protein yang paling penting dan dibutuhkan oleh tubuh dibandingkan protein nabati, terutama di masa tumbuh kembang. Sebab, protein hewani memiliki 9 Asam Amino Esensial (9AAE) secara lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh si Kecil agar tumbuh kembangnya semakin prima. Asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) harus dipenuhi dengan lengkap dari sumber protein hewani karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. Sedangkan, protein nabati, seperti kacang-kacangan memiliki asam amino pembatas yang menyebabkan asam amino lainnya tidak terserap dengan baik di dalam tubuh.  9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap ini meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin.

Mengapa asupan 9AAE tidak boleh kurang? Sebab, kekurangan 9AAE akan mengurangi fungsi optimal hormon pertumbuhan IGF-1 dalam tubuh si Kecil. Hal tersebut dibenarkan oleh penelitian J.Nutr dalam National Center for Biotechnology Information. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kekurangan 1 jenis 9 Asam Amino Esensial (9AAE) akan menghambat kinerja hormon pertumbuhan, termasuk potensi tinggi badan, tingkat kecerdasan, dan daya tahan tubuhnya sebanyak -34%. Bahkan, kekurangan semua jenis 9 Asam Amino Esensial (9AAE) akan menghambat hormon pertumbuhan tersebut sebanyak -50%. Itulah sebabnya, makanan mengandung protein hewani lebih penting dibandingkan protein nabati, terutama di masa tumbuh kembang.

Pentingnya asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) juga dijelaskan dalam jurnal EBioMedicine yang dipublikasi oleh The Lancet. Jurnal ini menyebutkan bahwa masalah stunting pada anak berkaitan erat dengan kurangnya asupan asam amino esensial dalam tubuh. Anak-anak yang kekurangan makanan mengandung protein sejak 1.000 hari pertama kehidupannya akan berisiko tinggi mengalami stunting.

Artikel Sejenis

Namun, stunting tak hanya kekurangan protein saja, tetapi juga kekurangan asupan nutrisi lain yang cukup besar sehingga tinggi badan si Kecil di bawah rata-rata, mudah sakit, tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, serta produktivitas menurun. Oleh karena itu, protein merupakan zat gizi makro yang harus selalu dipenuhi sesuai batas normal.

Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan RI, anak-anak yang berusia 3-6 tahun dianjurkan mengonsumsi makanan mengandung protein sekitar 25 gram per hari. Meskipun makanan mengandung protein hewani sangat penting, tetapi Ibu tetap harus menyeimbangkan asupan gizi harian si Kecil secara seimbang. Pastikan untuk memberikan ia zat gizi makro lain, seperti karbohidrat dan lemak, serta zat gizi mikro yang mencakup multi vitamin dan mineral.

Makanan Mengandung Protein Hewani yang Aman Dikonsumsi oleh Anak

Berikut ini beberapa jenis makanan mengandung protein yang bisa Ibu olah untuk memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil, di antaranya:

  1. Susu

    Seperti yang Ibu ketahui, susu termasuk makanan mengandung protein yang memiliki banyak manfaat, di antaranya mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, membantu meningkatkan kecerdasan, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, sebagai sumber energi, dan lain-lain.

    Namun, pastikan untuk memilih susu pertumbuhan yang berbahan dasar susu sapi (sumber hewani) dengan kandungan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap agar mampu membantu menyerap zat gizi lain si Kecil tumbuh menjadi anak yang prima.

    Susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ bisa jadi solusi tepat karena mengandung 9 AAE yang lengkap serta kombinasi berbagai nutrisi penting lainnya. Susu Frisian Flag PRIMAGRO diperkaya dengan 8 nutrisi penting, seperti DHA 4x lebih tinggi, omega 3, omega 6, minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi untuk mendukung kreativitas si Kecil.

    Tak hanya itu, susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ juga mengandung 5 kombinasi nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, di antaranya zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi. Itulah sebabnya, susu pertumbuhan ini termasuk sumber protein berkualitas untuk mendukung potensi si Kecil lebih kreatif, tangguh, dan percaya diri. 

    Untuk anak usia 3-6 tahun dianjurkan minum susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ sebanyak 2-3 kali sehari. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA (K) pada anak balita menghasilkan kesimpulan bahwa mengonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap dengan kadar di atas 300 ml sehari bisa mencegah terjadinya stunting sebesar 72%. 

  2. Telur

    Makanan mengandung protein selanjutnya adalah telur ayam. Selain rasanya lezat dan harganya terjangkau, telur ayam mengandung berbagai nutrisi yang penting, sepert karbohidrat, lemak, vitamin A, vitamin B2, vitamin B9 (asam folat), vitamin D, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, selenium, dan kolin.

    Berkat kandungan nutrisi tersebut, telur ayam bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lainnya. Pastikan Ibu memberikan telur ayam kepada si Kecil sesuai batas normal agar asupan gizinya seimbang.

  3. Ikan salmon

    Ikan salmon termasuk makanan mengandung protein yang dapat dikonsumsi si Kecil. Selain lezat, ikan salmon juga mengandung beragam nutrisi lain yang bermanfaat untuk kesehatan. Menurut U.S. Department of Agriculture, di dalam 100 gram salmon terdapat 20,4 gram protein untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil. Selain kaya akan protein, salmon juga mengandung vitamin D dan asam lemak omega 3 yang penting untuk perkembangan saraf otak. Ibu bisa mengolah ikan salmon menjadi beragam menu lezat untuk si Kecil, seperti resep ikan salmon teriyaki, ikan salmon omelette telur, dan sup ikan salmon.

  4. Ikan tuna

    Makanan mengandung protein selanjutnya adalah ikan tuna. Menurut U.S. Departement of Agriculture, dalam 100 gram ikan tuna terdapat 28 gram protein. Kadar protein ikan tuna memang lebih besar dibanding ikan lainnya, sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh si Kecil.

    Ikan tuna juga mengandung karbohidrat, lemak, vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan natrium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, meningkatkan perkembangan otak, menyehatkan mata, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penasaran apa saja olahan ikan tuna untuk anak usia 3-6 tahun? Eits tenang, Ibu bisa mengolah ikan tuna menjadi nasi tim ikan tuna, spaghetti tuna, perkedel tuna, dan lain-lain.

  5. Daging sapi

    Daging sapi juga bisa menjadi pilihan jika Ibu mencari makanan mengandung protein yang tinggi. Selain protein, daging sapi juga mengandung nutrisi lainnya, mulai dari vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, zinc, dan zat besi.

    Nutrisi tersebut bermanfaat untuk memperkuat imun tubuh, menjaga kesehatan tulang, sebagai sumber energi, dan mencukupi jumlah sel darah merah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Makanan mengandung protein satu ini bisa Ibu olah menjadi berbagai jenis makanan lezat favorit si Kecil, seperti sop daging sapi, bakso daging wortel, nasi tim daging, dan lainnya.

  6. Daging ayam

    Makanan mengandung protein selanjutnya yang perlu dikonsumsi si Kecil adalah daging ayam. Selain protein, daging ayam mengandung vitamin B6, vitamin B12, vitamin E, zat besi, kalium, zinc, dan kalsium yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. Daging ayam bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, membantu pembentukan tulang, mengontrol tekanan darah, dan lainnya.

    Daging ayam termasuk jenis daging yang mudah diolah. Ada berapa kreasi olahan daging ayam yang bisa Ibu coba, seperti bola-bola daging ayam, sate, sop ayam, ayam suwir kecap, dan lain sebagainya.

  7. Keju

    Keju merupakan produk olahan susu yang termasuk ke dalam makanan mengandung protein hewani. Keju bisa menambah cita rasa dalam setiap menu makanan si Kecil lho. Sebab, kebanyakan anak-anak menyukai rasa keju yang gurih dan asin. Bahkan, keju juga bisa menjadi camilan sehat untuk menemani aktivitas harian si Kecil.

    Selain mengandung protein, keju juga mengandung nutrisi penting lain, seperti vitamin A, vitamin B2, vitamin B12, magnesium, kalsium, fosfor, dan zinc yang baik bagi kesehatan. Keju juga bisa menjadi bahan makanan yang bisa menambah cita rasa yang gurih dan lezat.

  8. Yoghurt

    Yoghurt merupakan salah satu produk olahan susu yang terkenal akan kandungan probiotik di dalamnya. Probiotik adalah bakteri baik yang berperan penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil.

    Sebelum menyajikan yoghurt kepada si Kecil, pastikan Ibu memilih jenis yoghurt yang tanpa rasa (plain yoghurt) agar lebih sehat. Untuk menambah cita rasa, Ibu bisa menambahkan buah potong, madu, dan kayu manis.

Dari daftar makanan yang mengandung protein hewani di atas, kira-kira mana saja yang jadi favorit si Kecil? Apapun makanannya, pastikan Ibu mengolah makanan tersebut secara tepat ya. Pastikan pemberiannya pun sesuai batas normal agar tumbuh kembang si Kecil optimal.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.