Rasanya cemas ya, Bu, saat buah hati sakit. Tak tega melihatnya terus-menerus rewel, susah makan, terlebih jika mual dan muntah-muntah. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu terus melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Jika muntah terus dibiarkan, maka ia bisa kekurangan nutrisi dalam tubuhnya yang tentu tidak baik untuk tumbuh kembangnya. Namun saat sedang muntah, bayi juga akan kehilangan selera makan. Lantas, bagaimana menyiasatinya? Inilah beberapa makanan untuk anak muntah yang dianjurkan untuk dikonsumsi bayi usia 7 hingga 12 bulan:
Air Putih
Saat bayi muntah, otomatis ia juga akan mengeluarkan cairan. Untuk mengganti cairan yang keluar tersebut, bayi harus segera diberikan air putih. Jangan sampai ia mengalami dehidrasi ya, Bu, karena bisa menyebabkan bayi mengalami lemas. Air putih juga harus diberikan secara terus-menerus sedikit demi sedikit supaya asupan cairan dalam tubuh bayi tetap terjaga.
Makanan Lunak
Setelah muntahnya berhenti, bayi sudah bisa diberikan makanan untuk mengisi energi dalam tubuhnya. Pilihlah makanan lunak yang mudah untuk dikonsumsi oleh bayi dan tinggi karbohidrat untuk dapat segera memasok energi dalam tubuhnya. Contoh makanan lunak yang baik untuk dikonsumsi bayi setelah muntah adalah sebagai berikut:
- Bubur Nasi
Makanan untuk anak muntah pertama yang bisa Ibu berikan adalah bubur nasi. Hindari dulu pemberian tambahan makanan lainnya yang dapat memicu rasa mual. Berikan bubur nasi dulu saja yang disiram dengan kuah kaldu hangat untuk melegakan perutnya.
- Roti
Selain nasi, roti juga merupakan pilihan makanan untuk anak muntah yang baik. Supaya lebih mudah dikonsumsi oleh bayi, potong roti menjadi kecil-kecil dan pipihkan. Sebaiknya pilih roti yang rendah gula ya, Bu, agar tidak membuat rasa eneg pada mulut sehingga dapat memicu mual dan muntah lagi.
- Pisang
- Kentang Rebus
- Oatmeal
- Gandum
Jika bayi tidak mau makan baik nasi maupun roti, Ibu dapat memberikan pisang. Buah berwarna kuning ini mengandung kalium yang baik untuk mengganti nutrisi yang hilang setelah muntah. Selain itu, pisang juga memiliki rasa manis yang alami untuk menghilangkan rasa pahit di mulut yang biasanya dialami setelah muntah.
Kentang rebus juga dapat menjadi alternatif saat bayi sedang mengalami muntah-muntah, Bu. Kentang mengandung karbohidrat dan rendah gula, sehingga sangat tepat dikonsumsi ketika perut sedang tidak terasa nyaman.
Jika kentang rebus saja kurang terasa nikmat untuk bayi, Ibu boleh memasaknya dengan cara dikukus, kemudian tambahkan sedikit air atau kaldu. Olahlah menjadi bubur kentang yang sehat dan nikmat untuk buah hati tercinta.
Makanan untuk anak muntah berikutnya yang baik untuk diberikan kepada bayi adalah oatmeal. Jenis makanan ini sudah kaya serat larut dan protein, sehingga dapat langsung menggantikan nutrisi yang hilang setelah mengalami muntah-muntah.
Cara pengolahan oatmeal yang tepat saat bayi sedang muntah adalah dengan memasaknya menggunakan air. Supaya lebih enak, Ibu juga boleh menambahkan buah pisang untuk langsung mengganti kalium dalam tubuh bayi.
Pilihan terakhir untuk makanan yang bisa dikonsumsi oleh bayi saat ia mengalami muntah-muntah ialah gandum. Hampir sama sehatnya dengan oatmeal, gandum juga mengandung serat larut dan protein, meski tidak setinggi oatmeal. Gandum mengandung serat larut sebanyak 2,2 gram dan protein sebanyak 13,7 gram. Sementara oatmeal mengandung 5,1 gram serat larut dan 16 gram protein.
Gandum dapat ditemukan pada roti dan biskuit. Berikan makanan ini sebagai camilan saat bayi masih belum ingin makan yang terlalu berat. Gandum sudah cukup mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.
Baca Juga: Posisi Tidur yang Aman Bagi Ibu Hamil
Berikan Oralit
Bila bayi Ibu mengalami muntah yang tergolong parah hingga dehidrasi, sebaiknya juga berikan oralit yang berfungsi sebagai pasokan cairan. Selain itu oralit juga dapat menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh, seperti kalium, bikarbonat, dan natrium yang penting untuk tubuh. Pemberian oralit pada 3 jam pertama untuk bayi berusia di bawah 1 tahun adalah sebanyak 75 ml/kg berat badan. Jadi misalnya berat badannya 10 kg, maka 10 x 75 = 750 ml. (sumber: bayi7.com)
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Selain ada makanan yang baik untuk dikonsumsi saat muntah, ada juga makanan yang sebaiknya dihindari. Berikut daftarnya:
- Susu dan produk susu
- Makanan berlemak
- Gorengan
- Makanan tinggi serat
- Makanan berbumbu rempah
- Jus buah murni
Ingat ya, Bu, jika bayi masih sering mengalami muntah, sebaiknya berikan asupan makanan untuk anak muntah sedikit demi sedikit saja. Memberikan makanan yang langsung banyak justru dapat membuatnya ingin muntah lagi. Pemberian ASI atau susu bubuk juga sebaiknya dihindari dulu hingga ia tidak muntah lagi. Bila ia terus muntah hingga beberapa hari dan menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan, jangan tunda lagi untuk membawanya ke dokter, ya. Bayi Ibu sudah memerlukan penanganan khusus agar tidak terjadi hal yang fatal.
Baca Juga : 11 Jenis Vitamin untuk Bayi Usia 10 Bulan Beserta Manfaatnya
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!