Bu, apakah di usianya yang menginjak lima tahun, si Kecil sering kali “ngeyel” atau keras kepala pada pendiriannya? Misalnya, saat ingin sesuatu, ia tidak mau mengalah dan bahkan membantah perkataan Ibu. Hal ini bisa jadi membuat Ibu bingung bagaimana cara mendidik anak yang keras kepala seperti ini ya.
Ini pernah saya alami dengan si Kecil, Bu. Namun, Ibu tidak usah khawatir. Ternyata, saat si Kecil berpegang teguh pada pendiriannya, itu merupakan hal yang baik bagi psikologi dan kecerdasannya, lho. Dari info yang saya baca di sebuah situs berita online, Laura Markham, seorang psikolog klinis dari Universitas Columbia, mengatakan bahwa anak yang berkemauan keras, biasanya memiliki motivasi yang kuat dan berpotensi memiliki jiwa pemimpin. Yang si Kecil perlukan adalah dukungan serta pendampingan dari Ibu dan Ayah. Nah, untuk itu, saya ingin berbagi tips menghadapi anak yang keras kepala. Baca sampai akhir ya, Bu.
1. Biarkan Mereka Belajar Dari Pengalaman
“Itu masih panas, lho, Kak.” Meskipun sudah dilarang, si Kecil masih juga menyentuh gelas air panas meskipun sudah dilarang. Kejadian ini sering kali terjadi ya, Bu. Anak yang keras kepala, umumnya penasaran dengan hal baru. Mereka akan kekeuh, sampai mengalami sendiri efek dari pendapat atau tindakannya. Jadi untuk membuktikan bahwa gelas itu panas, Ibu dapat mendampinginya dengan sedikit saja membiarkan ia menyentuh pinggir gelas, agar ia dapat merasakan hawa panas tanpa tersakiti. Cara ini bisa jadi lebih efektif, Bu, daripada melarang atau memarahinya karena ia dapat belajar dari pengalamannya.
2. Berikan si Kecil Pilihan
Saat Ibu memberikan satu perintah, tak jarang si Kecil akan menolaknya. Namun, berbeda jika Ibu memberikannya sebuah pilihan, si Kecil umumnya akan mempertimbangkannya. Sebab, pada saat memilih sebuah keputusan, si Kecil akan merasa dipercaya untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan begitu, Ibu juga dapat pelan-pelan mengajarkan si Kecil bertanggung jawab atas pilihannya. Kemandirian dan tanggung jawab ini adalah salah satu ciri tumbuh kembang anak cerdas, Bu.
3. Tunjukkan Sebab-Akibat
Saat si Kecil keras kepala akan kemauannya, Ibu bisa menunjukkan sebab-akibat agar si Kecil bisa mengerti. Misalnya, “Kalau botol minum adik nggak ditutup, nanti airnya tumpah, lalu baju adik basah, deh. Jadi harus ditutup, ya.” Dengan begitu, si Kecil akan mudah paham, Bu.
4. Hindari Memaksakan Kehendak Pada si Kecil
Jika Ibu terlalu memaksakan kehendak, umumnya hal tersebut malah akan membuat si Kecil semakin menentang, dan akan berdampak buruk pada hubungan Ibu dan si Kecil. Pada situasi seperti ini, Ibu harus bisa mengendalikan diri dan berusaha berkomunikasi secara perlahan-lahan dengan si Kecil.
5. Dengarkan si Kecil
Bu, tidak ada salahnya, lho, mendengarkan keinginan si Kecil. Pada umumnya, si Kecil ingin mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Dengan mendengarkan apa yang si Kecil inginkan, ia akan merasa lebih dihargai, Bu.
6. Pilih Waktu yang Tepat Untuk Menasihati si Kecil
Ibu harus bisa membaca situasi, kapan waktu yang tepat untuk menasihati si Kecil, sehingga apa yang Ibu sampaikan akan didengarkan dengan baik oleh si Kecil. Hindari menasihatinya di depan orang banyak atau di situasi yang ramai. Carilah tempat yang tenang untuk mendengarkannya dan menyampaikan nasihat Ibu. Lakukan kontak mata dengan si Kecil dengan begitu ia merasakan perhatian Ibu padanya.
Itu adalah beberapa cara mendidik anak yang keras kepala yang bisa Ibu terapkan pada si Kecil. Sikap keras kepala anak bisa bermanfaat untuk mengasah pribadi dan kecerdasannya dengan arahan dari Ibu dan Ayah.