Banyak Ibu yang khawatir bila berat badan bayi tidak naik atau berada di angka yang sama. Hal ini wajar mengingat berat badan merupakan salah satu tolak ukur untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Sebelum membahas lebih lanjut, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan Frisian Flag PRIMAMUM.
Meski sudah diberikan banyak asupan, tapi permasalahan berat badan bayi tidak naik masih sering terjadi. Bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut? Simak pembahasan berikut ini yuk, Bu untuk mengetahui jawabannya.
Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik
Ada banyak faktor penyebab yang membuat berat badan si Kecil berhenti di angka yang sama dalam waktu lama, Bu. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:
-
Bayi Terlalu Aktif
Bayi yang baru belajar duduk dan merangkak seakan-akan memiliki energi tak terbatas. Si Kecil akan selalu ingin bergerak dan bereksplorasi tanpa menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Jika si Kecil hanya makan sedikit, maka pasokan energi yang didapat dari makanan menjadi banyak terpakai untuk aktivitasnya dibandingkan untuk tumbuh kembangnya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, bayi usia 6 bulan membutuhkan energi harian sebanyak 800 kkal. Berikan menu MPASI yang mengandung lebih banyak kalori agar si Kecil tetap memiliki cukup energi untuk tumbuh kembangnya.
-
Bayi Tumbuh ke Atas
Salah satu penyebab mengapa berat badan bayi tidak naik yaitu tumbuh ke atas. Tidak hanya berat badannya saja, panjang badan bayi pun turut tumbuh seiring usianya bertambah.
Pertumbuhan panjang badan bayi cukup pesat, sehingga berat badannya hanya bertambah sedikit. Ibu bisa mencermati hal ini dengan rutin mengukur panjang badan bayi untuk mengetahui seberapa banyak si Kecil bertumbuh.
-
Susah Makan
Sudah menjadi kasus umum kalau bayi susah makan saat fase MPASI. Ada yang menolak makan dalam jangka waktu cepat, tapi tak sedikit juga yang susah makan dalam jangka waktu lama.
Padahal, memasuki usia 10 bulan si Kecil harus lebih banyak mengonsumsi makanan. Namun, ada banyak alasan yang justru membuatnya hanya mau makan sedikit.
Ibu harus terus berupaya untuk meningkatkan tekstur MPASI sesuai bertambahnya usia si Kecil. Si Kecil perlu diperkenalkan dengan tekstur makanan padat secara bertahap, dimulai dari yang halus hingga yang kasar.
Baca juga: Mengenal Penyebab Bayi Susah Makan dan Cara Mengatasinya
-
Bayi mengalami Gastroesophageal Reflux (GER)
Gastroesophageal reflux adalah gangguan otot yang terjadi di antara saluran esofagus dan perut yang terbuka. Jika mengalami hal ini, si Kecil akan sering muntah, sehingga membuat ia kehilangan asupan nutrisi.
Gangguan ini biasanya akan membaik seiring bertambahnya usia si Kecil. Namun, jika masih belum membaik ada baiknya bagi Ibu berkonsultasi kepada dokter.
-
Mengidap Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit dapat mengakibatkan berat badan bayi tidak naik, seperti diare dan TBC. Solusinya hanyalah dengan menyembuhkan penyakitnya terlebih dulu, setelah itu lakukan terapi agar berat badannya meningkat kembali.
-
Produksi ASI Tidak Cukup
ASI adalah sumber nutrisi utama bayi di 6 bulan pertama usianya. Apabila produksi ASI Ibu rendah, asupan nutrisi yang didapat tidak akan mencukupi kebutuhan dan hal ini akan menjadi penyebab berat badan bayi tidak naik.
-
Bayi Mengalami Tongue-tie
Tongue-tie adalah suatu kondisi di mana lipatan jaringan di bawah lidah bayi terlalu pendek, sehingga menyulitkan si Kecil untuk mengisap ASI secara efektif dan memengaruhi kenaikan berat badan.
-
Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir prematur rentan mengalami masalah perkembangan, termasuk penambahan berat badan. Jika mengalami kondisi ini, si Kecil akan memiliki kesulitan menyusu karena tubuhnya yang belum optimal.
-
Posisi Menyusu dan Pelekatan yang Kurang Tepat
Posisi menyusu dan pelekatan yang kurang tepat dapat menghambat bayi mendapatkan ASI yang cukup sehingga berat badan bayi tidak naik. Pastikan si Kecil nyaman dan melekat dengan benar pada payudara ya, Bu.
Setelah Ibu mengetahui apa yang menjadi penyebab berat badan bayi tidak naik, Ibu juga perlu mencari tahu cara meningkatkan berat badan si Kecil agar ideal.
Baca juga: Bu, Inilah Cara Menjaga Berat Badan Ideal Si Kecil
Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi
Ibu bisa mencoba beberapa cara di bawah ini untuk membantu meningkatkan berat badan bayi:
-
Tetap Berikan ASI
Walaupun sudah mulai makan, si Kecil tetap membutuhkan ASI meskipun intensitasnya tidak sesering sebelumnya. Pemberian ASI di antara waktu makannya tetap harus dilakukan hingga usianya mencapai 2 tahun.
Jika si Kecil atau Ibu tidak dalam kondisi yang memungkinkan untuk pemberian ASI, dokter biasanya akan merekomendasikan susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.
-
Batasi Pemberian Cemilan
Selain makan makanan utama, si Kecil juga harus diberikan cemilan sebagai selingannya. Berikan cemilan sebanyak satu kali sehari saja dan pilihlah yang mengandung nutrisi.
Hanya saja, pemberian cemilan ini harus dibatasi. Ibu tidak boleh memberikan terlalu banyak cemilan mendekati jam makan, karena hal itu dapat membuat si Kecil malas makan dan menyusui.
-
Berikan Makanan yang Mengandung Lemak Baik
Bagi Ibu yang ingin menaikkan berat badan si Kecil, lemak baik adalah salah satu nutrisi yang perlu dipertimbangkan. Ibu dapat memberikan beberapa makanan yang mengandung lemak baik sebagai menu MPASI atau cemilan.
Beberapa makanan yang mengandung lemak baik di antaranya seperti ikan berlemak (salmon, tuna, mackerel, sarden), alpukat, keju, yogurt, dan kacang-kacangan.
-
Berikan Minyak Zaitun
Minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Gunakan minyak zaitun untuk mengolah makanannya sebagai pengganti minyak goreng.
-
Meningkatkan Produksi ASI
Pastikan Ibu mengonsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup untuk meningkatkan produksi ASI. Ibu bisa memperbanyak makanan pelancar ASI, seperti daun katuk atau kacang-kacangan.
-
Pastikan Posisi dan Teknik Menyusu Benar
Posisi dan teknik menyusui yang benar sangat penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup. Konsultasikan dengan dokter atau bidan jika Ibu merasa kesulitan dalam menyusui.
-
Pastikan si Kecil Tidak Tidur saat Menyusu
Berat badan bayi tidak naik bisa disebabkan oleh kurangnya asupan ASI. Pastikan si Kecil tetap bangun dan aktif saat menyusu. Jika tertidur, coba bangunkan dengan cara menepuk lembut pipinya atau mengganti popoknya.
-
Tingkatkan Frekuensi Menyusui si Kecil
Bayi baru lahir umumnya membutuhkan ASI setiap 2-3 jam sekali. Jika si Kecil tidak menunjukkan tanda-tanda lapar, coba susui lebih sering setiap 1-2 jam untuk membantu si Kecil mendapatkan lebih banyak asupan kalori.
-
Periksa Kondisi Medis si Kecil
Masalah kondisi kesehatan tertentu dapat menurunkan nafsu makan si Kecil, sehingga akan memengaruhi berat badannya. Pantau tanda-tanda masalah kesehatan lainnya dan segera konsultasikan dengan dokter jika diperlukan.
-
Konsultasikan dengan Ahli Gizi
Jika Ibu telah mencoba semua cara di atas dan berat badan si Kecil masih belum bertambah, Ibu dapat berkonsultasi dengan ahli gizi agar bisa membantu mengatur panduan makan yang tepat untuk si Kecil.
Peningkatan berat badan bayi memang menyenangkan, tetapi bukan menjadi satu-satunya indikator kesehatan. Jika tumbuh kembangnya baik dan terlihat sehat, tidak perlu khawatir berlebihan jika berat badannya sulit naik.
Berat Badan Ideal Bayi Usia 0-12 Bulan
Ibu perlu memahami berat badan ideal bayi sesuai usianya untuk mendeteksi kemungkinan masalah kesehatan dan memastikan asupan nutrisi hariannya terpenuhi dengan baik.
Kurva pertumbuhan WHO menjadi acuan untuk mengetahui berat badan ideal bayi usia 0-12 bulan. Kurva ini menunjukkan rentang berat badan normal untuk bayi laki-laki dan perempuan.
Berikut panduan lengkap berat badan ideal bayi usia 0-12 bulan menurut Standar Antropometri Anak Indonesia yang telah disesuaikan dengan kurva pertumbuhan WHO:
Usia | Berat Badan Ideal Bayi Laki-laki | Berat Badan Ideal Bayi Perempuan |
0 bulan | 2,5 - 3,9 kg | 2,3 - 3,7 kg |
1 bulan | 3,4 - 5,7 kg | 3,2 - 5,4 kg |
2 bulan | 4,4 - 7,0 kg | 4,0 - 6,5 kg |
3 bulan | 5,3 - 8,2 kg | 4,9 - 7,7 kg |
4 bulan | 6,2 - 9,4 kg | 5,8 - 8,9 kg |
5 bulan | 7,1 - 10,6 kg | 6,7 - 10,1 kg |
6 bulan | 8,0 - 11,8 kg | 7,6 - 11,3 kg |
7 bulan | 8,9 - 13,0 kg | 8,5 - 12,5 kg |
8 bulan | 9,8 - 14,2 kg | 9,4 - 13,7 kg |
9 bulan | 10,7 - 15,4 kg | 10,3 - 14,9 kg |
10 bulan | 11,6 - 16,6 kg | 11,2 - 16,1 kg |
11 bulan | 12,5 - 17,8 kg | 12,1 - 17,3 kg |
12 bulan | 13,4 - 19,0 kg | 13,0 - 18,5 kg |
Setiap bayi memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda. Jangan panik jika berat badan si Kecil belum sesuai dengan grafik pertumbuhan. Pastikan si Kecil menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Ibu juga perlu memberikan nutrisi lengkap dari ASI maupun MPASI untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu Ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!