Halo, Bu! Bagaimana kabar si Kecil hari ini? Agar si Kecil tumbuh sehat, tentunya Ibu perlu memerhatikan perkembangannya dengan rutin berkonsultasi ke dokter. Menurut artikel online yang saya baca, pemeriksaan rutin perlu dilakukan sejak si Kecil berusia 3-5 hari. Kunjungan ini biasanya dilakukan untuk imunisasi, konsultasi tumbuh kembang, mendapatkan info kesehatan anak, hingga penyembuhan saat sakit. Memilih dokter anak yang tepat tentu ada triknya, Bu. Jadi, tak sekadar memilih dokter yang populer atau antriannya panjang. Simak sama-sama, yuk!
1. Pilih Lokasi Praktik yang Dekat dari Rumah
Hal pertama yang perlu Ibu perhatikan adalah lokasinya. Sebisa mungkin, pilihlah dokter yang tempat praktiknya dekat dengan rumah, sehingga apabila si Kecil berada dalam kondisi darurat, ia bisa segera ditangani. Selain itu, anak kecil umumnya akan merasa gelisah dan rewel ketika harus bepergian jauh. Itu sebabnya, jika memungkinkan, coba pertimbangkan memilih lokasi dokter yang mudah dicapai, ya.
2. Peralatan Dokter Cukup Lengkap dan Punya Akses ke Rumah Sakit
Setelah mempertimbangkan faktor lokasi, hal lain yang perlu Ibu perhatikan adalah kelengkapan peralatan dokter. Pastikan dokter anak yang Ibu pilih memiliki peralatan gawat darurat, seperti infus, termometer, ambulans, dan lainnya. Ibu juga bisa mempertimbangkan dokter yang memiliki jadwal praktik di rumah sakit. Dengan begitu, Ibu tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu si Kecil membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.
Baca juga: 17 Sub Spesialis Dokter Anak yang Perlu Ibu Ketahui
3. Dokter Bisa Membuat si Kecil Nyaman
Ada kalanya si Kecil tidak nyaman, takut, bahkan menangis saat bertemu dengan dokter. Di momen ini, Ibu bisa melihat apakah dokter anak yang Ibu temui dapat menenangkan si Kecil dan suka kepada anak-anak. Jika ia bisa membuat si Kecil nyaman, Ibu perlu mempertimbangkan dokter tersebut sebagai kandidat dokter langganan si Kecil.
4. Dokter Mampu Menjelaskan dan Tenang Menghadapi Keluhan Ibu
Saat konsultasi dan pemeriksaan rutin, Ibu tentu penasaran dengan tumbuh kembang maupun kondisi kesehatan si Kecil. Ada berbagai pertanyaan, baik awam maupun spesifik, yang ingin Ibu tanyakan dan temukan jawabannya. Oleh sebab itu, Ibu bisa mempertimbangkan dokter anak yang mampu menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tetap tenang ketika menghadapi persoalan serius. Jadi, Ibu tak mudah panik ketika terjadi sesuatu terhadap si Kecil.
5. Pro RUM (Rational Use of Medicine)
Bayi dan anak-anak umumnya akan sakit beberapa kali dalam setahun karena imun tubuhnya belum optimal. Namun, hal ini bukan menjadi alasan si Kecil untuk diberi obat setiap sakit. Oleh sebab itu, Ibu bisa mempertimbangkan dokter yang pro RUM. RUM (Rational Use of Medicine) adalah aturan pemberian obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dengan aturan ini, Ibu tidak perlu khawatir si Kecil mendapat obat atau antibiotik berlebihan. Beberapa dokter yang pro RUM juga umumnya jarang memberikan resep obat apabila keluhan si Kecil bisa ditangani dengan cara lain yang lebih alami.
Wah, ternyata ada banyak hal yang perlu Ibu pertimbangkan sebelum memilih dokter anak untuk si Kecil, ya. Jika masih bingung, sebaiknya Ibu tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan. Ibu bisa mencari referensi dokter melalui rekomendasi kerabat, membaca berbagai artikel seputar info kesehatan anak di internet, hingga menggunakan jasa dokter tersebut secara langsung saat jadwal imunisasi si Kecil tiba. Semoga tips ini bermanfaat ya, Bu!