Bagi Ibu yang baru memiliki buah hati, mungkin bingung bagaimana cara menyusui bayi yang benar. Sebelum mengetahui bagaimana cara menyusui agar bayi kenyang, pastikan Ibu selalu mengonsumsi asupan bernutrisi.
Susu Frisian Flag PRIMAMUM rasa cokelat lezat bisa jadi pilihan karena dapat mendukung Akal Cermat si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Susu ini mengandung tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) lengkap, dan 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan Ibu dan mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.
Cara Menyusui Bayi yang Benar agar Kenyang
Agar si Kecil kenyang, Ibu perlu memastikan bahwa ia berada pada posisi yang benar dan nyaman. Berikut adalah hal-hal yang perlu Ibu perhatikan:
-
Pastikan Kondisi Rileks dan Nyaman
Saat menyusui, perhatikan kenyamanan Ibu dan si Kecil. Kepala si Kecil harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya agar ia lebih mudah menelan ASI.
Ibu bisa menyangga kepala si Kecil menggunakan tangan Ibu atau mengganjalnya dengan bantal sebagai cara menyusui bayi yang benar.
Kemudian, tempatkan hidung si Kecil sejajar dengan puting Ibu untuk memudahkannya membuka mulut.
-
Mendekatkan Bayi ke Payudara
Cara menyusui bayi yang benar selanjutnya yaitu dengan mendekatkan si Kecil ke payudara Ibu saat ia mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu.
Ibu perlu menunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan posisi lidah ke arah bawah. Ini juga bisa menjadi cara membangunkan bayi untuk menyusu.
-
Pelekatan yang Tepat
Posisi pelekatan yang tepat (latch on) termasuk cara menyusui bayi yang benar agar tidak muncul rasa sakit, sehingga si Kecil bisa menyusu dengan lancar.
Posisi pelekatan terbaik yaitu ketika mulut si Kecil tidak hanya menempel pada puting, tetapi juga pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin.Tanda bahwa pelekatan sudah benar yaitu saat Ibu tidak merasakan nyeri ketika si Kecil menyusu dan ia memperoleh ASI yang cukup.
Baca juga: Payudara Nyeri Saat Menyusui? Kenali 8 Penyebab Umumnya
-
Sesuaikan Kembali Posisi Bayi
Bila Ibu merasa nyeri di tengah-tengah proses menyusui, sebaiknya lepas pelekatan dengan memasukkan jari kelingking ke dalam mulut si Kecil dan letakkan di antara gusinya.
Setelah melepas pelekatan, Ibu bisa coba lagi untuk melakukan pelekatan yang lebih baik.Posisi yang benar dan nyaman bisa membuat si Kecil dapat menyusu kembali dengan baik.
-
Waktu Menyusui yang Benar
Untuk bayi baru lahir, biasanya dibutuhkan beberapa waktu untuk adaptasi antara Ibu dan bayi agar proses menyusui berjalan lancar.
Memahami waktu menyusui bisa membantu Ibu dalam memahami cara menyusui bayi yang benar agar tidak muntah.
Bagi bayi baru lahir, biasanya disusui setiap 2-3 jam dengan waktu menyusu sekitar 15-20 menit setiap kalinya.
Setelah Ibu mempraktikkan beberapa cara di atas, Ibu bisa melihat apakah si Kecil menunjukkan tanda bayi cukup ASI.
Salah satu pertanda yang mudah dikenali yaitu si Kecil memiliki frekuensi buang air kecil dan buang air besar yang teratur.
Baca juga: Bu, Begini Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Tepat
Persiapan Sebelum Mulai Menyusui Bayi
Cara menyusui bayi yang tepat sudah bisa Ibu pelajari sejak masa kehamilan. Sehingga saat si Kecil terlahir ke dunia, Ibu sudah bisa menerapkan ilmu tersebut.
Nah, berikut ini beberapa anjuran untuk mempersiapkan Ibu sebelum mulai menyusui bayi:
- Pelajari dasar-dasar menyusui untuk mempersiapkan diri menghadapi beberapa hari pertama kehidupan si Kecil.
- Ibu disarankan untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi sebelum melahirkan agar mendapatkan persiapan menyusui yang optimal.
- Jika Ibu memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan ke dokter kandungan untuk membantu Ibu menemukan solusi menyusui yang aman dan efektif.
- Buat rencana untuk melakukan metode skin to skin segera setelah melahirkan.
- Inisiasi menyusui dini (IMD) sebaiknya dilakukan dalam satu atau dua jam pertama setelah melahirkan.
Ibu juga perlu mengetahui berapa lama bayi menyusu. Frekuensi menyusui bayi baru lahir umumnya setiap 1-3 jam sekali.
Seiring bertambahnya usia, frekuensi menyusu si Kecil akan berkurang menjadi 2-4 jam sekali.
Baca juga: Menyusui Bayi dengan Tepat: Panduan Lengkap untuk Ibu Baru
Posisi Menyusui Bayi yang Benar Berdasarkan Usia
Ada beberapa posisi menyusui yang bisa digunakan, tergantung pada usia si Kecil dan kenyamanan Ibu. Berikut adalah beberapa posisi menyusui yang umum digunakan:
- Cradle hold, yaitu adalah posisi menyusui paling umum yang dilakukan dengan cara menggendong si Kecil di pangkuan. Ibu bisa menggunakan salah satu tangan untuk menopang kepala dan leher si Kecil, serta tangan lainnya untuk menopang tubuhnya.
- Football hold, yaitu posisi menyusui dengan menggendong bayi di satu lengan Ibu. Pastikan telinga, bahu, dan pinggul si Kecil sejajar. Posisi ini cocok untuk Ibu yang memiliki bayi kembar atau bayi yang memiliki masalah pada lehernya
- Cross-cradle hold, yaitu posisi yang mirip dengan cradle hold, tetapi bayi diposisikan di sisi yang berlawanan dengan payudara yang akan disusui. Posisi ini sering digunakan oleh ibu yang memiliki payudara yang berbeda ukuran
- Laid-back hold, yaitu posisi menyusui dengan berbaring telentang sambil menghadap bayi. Posisi ini sangat cocok untuk Ibu yang memiliki payudara besar atau bayi yang sulit menyusu.
- Side-lying hold, yaitu posisi menyusui yang bisa dilakukan dengan berbaring miring. Ibu yang baru menjalani operasi caesar atau menyusui di malam hari sangat direkomendasikan menggunakan posisi ini.
Jangan ragu untuk mencoba berbagai posisi menyusui untuk menemukan posisi yang paling nyaman bagi Ibu dan si Kecil.
Baca juga: Ibu Harus Tahu Cara Menyusui Sambil Tidur yang Aman
Apa Tanda-tanda Bayi Menyusui dengan Benar?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah tanda pelekatan Ibu sudah benar:
- Dagu si Kecil menyentuh payudara Ibu.
- Bibir bagian bawah si Kecil menempel pada bagian bawah puting payudara dan mulutnya terbuka lebar.
- Areola (bagian berwarna gelap yang mengelilingi puting susu) bagian bawah lebih banyak masuk ke mulut si Kecil dibandingkan bagian atas.
- Cara menyusui bayi yang benar terlihat ketika menghisap puting dengan pelan, berirama, tidak tergesa-gesa, dan tidak terdengar bunyi berdecak.
- Pipi si Kecil akan tampak menggembung.
- Ibu tidak merasa kesakitan.
Pelekatan yang baik sangat penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup dan mencegah puting lecet.
Ibu bisa mengunduh e-book Panduan Seputar ASI dari Ibu & Balita untuk mengetahui serba-serbi ASI serta panduan praktis dalam menyimpan, memompa, menghangatkan dan memberikan ASI dengan nyaman.
Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Menyusui
Meski cara menyusui bayi yang benar sudah Ibu lakukan dan si Kecil sudah selesai menyusu, tetapi tugas Ibu belum selesai lho.
Setelah si Kecil merasa kenyang, sebaiknya Ibu menyendawakannya dengan cara menepuk-nepuk punggung si Kecil secara lembut dan perlahan.
Menepuk-nepuk punggung bertujuan agar si Kecil dapat mengeluarkan udara yang berlebih setelah proses menyusui.
Selain itu, merawat kebersihan puting Ibu juga termasuk ke dalam cara menyusui bayi yang tepat lho. Lakukan perawatan dengan tepat agar proses menyusu berlangsung nyaman.
Baca juga: Begini Cara Mengatasi Payudara Bengkak Saat Menyusui
Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui
Selain tahu cara menyusui bayi yang benar, Ibu juga perlu memerhatikan nutrisi yang dibutuhkan.
Menurut Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, berikut ini adalah beberapa nutrisi yang perlu ada pada menu harian Ibu.
-
Karbohidrat
Sebagaimana yang Ibu ketahui bahwa karbohidrat merupakan salah satu zat pembentuk energi bagi tubuh.
Mengonsumsi kadar karbohidrat yang cukup membantu Ibu untuk memiliki energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu sumber karbohidrat yang bisa Ibu konsumsi adalah olahan gandum utuh dan beras merah.Selain karbohidrat, keduanya punya kandungan serat yang dapat membantu memperlancar sistem pencernaan si Kecil.
-
Protein
Selain baik bagi kesehatan Ibu, protein juga dapat meresap ke dalam nutrisi yang disalurkan ASI untuk si Kecil.
Mencukupi kebutuhan protein dapat membantu si Kecil memiliki perkembangan jaringan saraf dan otak secara optimal.
Ibu bisa mengonsumsi protein dari banyak sumber makanan, seperti susu ibu menyusui Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) dan tinggi DHA yang dibutuhkan si Kecil selama tumbuh kembangnya.
Ibu juga bisa mendapatkan nutrisi ini melalui konsumsi daging merah, daging ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
-
Vitamin dan Mineral
Selama Ibu masih belajar teknik menyusui bayi yang benar, Ibu juga perlu memenuhi asupan vitamin dan mineral dengan cukup.
Bahkan, kadar vitamin dan mineral di masa menyusui meningkat jika dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari pada umumnya.
Oleh karena itu, pastikan Ibu mempersiapkan menu makanan yang lengkap sehari-hari dengan menambahkan sayur dan buah-buahan.Agar proses pencernaan vitamin dan mineral berjalan dengan optimal, Ibu bisa memilih jenis sayur dan buah organik dan bebas pestisida.
Tak hanya itu, asupan gizi Ibu juga sangat memengaruhi kualitas ASI yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, penting bagi Ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mencukupi kebutuhan cairan harian.
Setidaknya dalam sehari Ibu harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui.
Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun, jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya, Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, hingga hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!