Mendidik anak balita untuk belajar membaca bisa dimulai sejak usia 3-5 tahun. Namun, perlu dipahami bahwa balita belajar dengan cara berbeda dari anak yang lebih tua.
Selain itu, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak, 9 Asam Amino Esensial (AAE), serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk mengetahui cara yang efektif untuk mengajarkan anak belajar membaca. Mari simak selengkapnya!
13 Cara Belajar Membaca untuk Anak
Berikut ini beberapa cara mengajari anak membaca, mulai dari memperkenalkan huruf, menghafalkan suku kata, hingga melatih membaca secara penuh:
-
Mengenalkan huruf menggunakan flashcard
Sebelum memulai belajar membaca kata, ajarkan si Kecil untuk mengenal huruf terlebih dahulu.
Caranya bisa dengan menggunakan flashcard huruf yang disertai dengan gambar dan warna-warna yang cerah.
-
Mengajari anak untuk menghafal suku kata
Setelah si Kecil sudah mengenal dan menguasai huruf, maka cara mengajari anak membaca memasuki tahapan perkenalan suku kata.
Kini, si Kecil sebaiknya diajari untuk menghafal suku kata yang ada di dalam konsonan B sampai Z dan diikuti huruf vokal A, I, U, E, dan O.
Contohnya seperti: ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, dan seterusnya. Secara bertahap, biarkan anak untuk menghafal suku kata-suku kata tersebut.
-
Ajak si Kecil untuk membaca suku kata yang variatif
Tahap ketiga dalam belajar membaca adalah memperkenalkan dan mengajari si Kecil suku kata yang lebih variatif, seperti bu-ku, bo-la, dan sejenisnya.
Hindari untuk memperkenalkan suku kata yang memiliki akhiran huruf mati, supaya si Kecil menguasai tahap ini lebih dulu.
Jika masih kesulitan untuk memahami lewat cara ini, kembali lagi ke tahap sebelumnya hingga ia terbiasa dan memahami dengan benar suku katanya.
-
Memperkenalkan dan mengajarkan huruf mati
Pada tahap ini, Ibu sudah bisa untuk memperkenalkan dan mengajarkan huruf mati kepada anak.
Cara belajar agar si Kecil gemar membaca yang satu ini adalah dengan memperkenalkan huruf-huruf seperti “ny”, “ng”, dan sejenisnya.
-
Melatih si Kecil membaca kata secara utuh
Pada awalnya anak mungkin juga akan menemui kesulitan membaca kata secara utuh, sehingga ia harus mengeja terlebih dulu.
Ibu bisa membantu si Kecil belajar membaca dengan metode yang sesuai dengan karakternya, sehingga lama-kelamaan ia akan mulai lancar membaca.
-
Fokus pada kata-kata yang familiar
Mulailah dengan mengajarkan anak membaca kata-kata yang sudah familiar, seperti namanya sendiri, nama anggota keluarga, atau benda-benda sehari-hari.
Kata-kata yang sudah familiar ini akan lebih mudah dipelajari, sehingga si Kecil sehingga termotivasi untuk terus belajar membaca kata-kata baru.
Baca juga: 12 Cara Mengajar Anak TK Agar Lebih Aktif dan Kreatif
-
Memainkan permainan kata
Permainan kata dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk meningkatkan kosa kata si Kecil tanpa harus membaca seluruh cerita sekaligus.
Mainkan permainan sederhana seperti mencocokkan kata dengan gambar atau menciptakan kata-kata baru dari huruf-huruf yang sudah mereka kenal.
Permainan ini akan membantu si Kecil mengembangkan keterampilan membaca secara alami.
-
Menggunakan lagu alfabet
Anak-anak cenderung lebih mudah mengingat sesuatu yang diiringi dengan lagu. Ibu bisa mengajak si Kecil menyanyikan lagu alfabet sambil membaca tabel huruf.
Mengajak si Kecil untuk menyanyikan lagu alfabet bersama akan membuat proses belajar membaca terasa seperti bermain.
-
Ajari si Kecil membaca sambil bermain
Ciptakan waktu belajar membaca sambil bermain agar suasananya terasa menyenangkan dan tidak cepat membuat anak bosan.
Permainan mencocokkan huruf dengan gambar, menyusun huruf menjadi kata, atau bermain puzzle kata dapat membantu si Kecil belajar mengenal huruf.
Namun, pastikan permainan yang Ibu pilih sesuai dengan usia dan kemampuan si Kecil.
-
Batasi waktunya
Jika belajar membaca terlalu lama, si Kecil akan merasa bosan. Sebaiknya Ibu membatasi waktu belajarnya dan tingkatkan frekuensinya secara perlahan.
Misalnya hanya satu jam dalam sehari, kemudian pada minggu berikutnya satu jam dengan dua kali sesi dalam sehari, dan seterusnya.
-
Ajarkan bunyi huruf (phonics)
Metode fonik (phonics) mengajarkan anak mengenali bunyi yang dihasilkan setiap huruf.
Berikan contoh sederhana dan ajak si Kecil mengucapkan bunyi setiap huruf secara perlahan.
Misalnya, sebutkan huruf “B” dan ajak anak menyebutkan kata yang dimulai dengan huruf tersebut, seperti “bola” atau “buaya.”
-
Ajak si Kecil membaca buku bersama
Coba ajak si Kecil berpartisipasi aktif dalam kegiatan membaca bersama. Misalnya, dengan mengulang kata-kata atau bergantian membaca.
Hal ini akan membuat si Kecil merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar membaca.
Baca juga: 7 Manfaat Membaca Buku untuk Tumbuh Kembang Anak dan Tipsnya
-
Tetap sabar dan konsisten
Mengajari si Kecil belajar membaca tentu bukanlah proses yang mudah dan singkat ya, Bu.
Apalagi setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, sehingga Ibu tidak perlu memaksakan si Kecil.
Tetap ajari si Kecil untuk belajar membaca sesuai kemampuan dan karakter dirinya sendiri.
Pastikan untuk selalu mengapresiasi usaha si Kecil dalam belajar membaca agar ia tetap termotivasi.
Tanda si Kecil Sudah Siap Belajar Membaca
Cara mengajari si Kecil membaca yang sudah dibahas sebelumnya tidak akan berhasil apabila si Kecil belum siap. Berikut ini beberapa tanda kesiapan belajar membaca:
-
Mengenali huruf dan kata dasar
Usia 3 atau 4 tahun adalah masa di mana anak-anak mulai menunjukkan kemampuan untuk membaca kata-kata sederhana.
Walaupun masih butuh bantuan untuk kata-kata sulit, si Kecil sudah mulai memahami struktur kata dan cara kata-kata tersebut digabungkan.
-
Menunjukkan ketertarikan pada buku cerita
Anak yang siap belajar membaca sering menunjukkan ketertarikan pada buku. Si Kecil mungkin meminta untuk dibacakan buku atau bahkan mengarang cerita.
Oleh karena itu, anak-anak perlu dikenalkan pada beragam bacaan sejak kecil untuk merangsang minat baca mereka.
Membacakan cerita sejak dini akan membantu si Kecil untuk mengenal huruf, kata, dan kalimat.
Baca juga: 7 Cerita Dongeng Penuh Makna untuk Pengantar Tidur Si Kecil
-
Mampu mengikuti percakapan sehari-hari
Anak-anak belajar membaca tidak hanya dengan menghafal huruf dan kata, tetapi juga dengan memahami makna kata-kata yang didengarnya.
Pemahaman inilah yang kemudian mendorong minat si Kecil untuk mulai belajar membaca.
-
Mampu menggabungkan huruf dan bunyinya
Indikator kesiapan membaca juga bisa dilihat dari kemampuan si Kecil untuk menghubungkan bentuk huruf dengan bunyinya.
Keterampilan ini akan menjadi dasar untuk memahami kata-kata yang lebih kompleks nantinya.
-
Mampu memahami cerita sederhana
Kesiapan membaca juga ditandai dengan kemampuan si Kecil dalam menceritakan kembali cerita yang didengarnya dengan bahasanya sendiri.
Kemampuan ini nantinya termasuk salah satu kemampuan dasar yang diperlukan dalam memahami bacaan.
Mengenali tanda-tanda kesiapan untuk belajar membaca sangat penting agar proses belajar lebih efektif dan menyenangkan.
Manfaat Belajar Membaca Sejak Usia Dini
Mengembangkan keterampilan bahasa
Sejak lahir, anak-anak sudah dibekali dengan kemampuan alami untuk mengembangkan bahasa.
Membaca buku dan sering berbicara dengan si Kecil juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan berpikir.
-
Memperkuat ikatan emosional dengan orang tua
Membaca bersama anak dapat menjadi momen berkualitas yang mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Aktivitas ini memberikan kesempatan bagi Ibu dan Ayah untuk berinteraksi lebih dekat dengan si Kecil.
-
Mengelola emosi
Selain menambah pengetahuan, membaca juga bisa jadi sarana untuk mengajarkan anak-anak tentang empati.
Saat membaca bersama, ajak anak-anak untuk membandingkan perasaan mereka dengan karakter dalam cerita.
Cara ini akan membantu si Kecil mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosinya sendiri.
Selain mengajari si Kecil membaca, penting juga bagi Ibu untuk mendukung proses tumbuh kembangnya dengan memberikan nutrisi yang ia butuhkan.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Selain pemenuhan nutrisi Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.