Ibu pasti ingin melihat si Kecil tumbuh menjadi anak yang jujur, menghargai sesama, peduli, tanggung jawab, dan memiliki sifat-sifat baik lainnya, kan? Sifat-sifat tersebut bisa Ibu ajarkan kepada si Kecil melalui pendidikan karakter anak usia dini. Pendidikan karakter adalah pengajaran membentuk kepribadian anak.
Kemampuan ini sangat penting karena anak yang cerdas tidak hanya dilihat dari kemampuan akademiknya saja (IQ), tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola emosi (EQ) yang berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari. Di sinilah pentingnya peran Ibu dan Ayah sebagai orang tua yang harus mengajarkan pendidikan karakter pada si Kecil sedari awal.
Banyak karakter yang bisa Ibu ajarkan kepada si Kecil, seperti kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, kesabaran, saling menghargai, empati, simpati, kepedulian, rasa ingin berbagi terhadap sesama, adil, kemampuan menyelesaikan masalah, dan masih banyak karakter lainnya yang bisa ditanamkan sejak dini.
Berbeda dengan pendidikan akademis atau formal, pendidikan karakter tidak perlu memiliki kurikulum tersendiri, melainkan dapat disisipkan pada mata pelajaran sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan karakter tak hanya diajarkan oleh orang tua saja, tetapi juga guru dan orang-orang di sekitar si Kecil.
Ibu bisa mengajarkan pendidikan karakter dari kebiasaan sehari-hari, sebagai contoh, saat si Kecil berusaha menyelesaikan satu permainan tantangan, saatnya Ibu ajarkan untuk tidak mudah menyerah agar sikap gigih tertanam dalam dirinya.
Selain itu, jika si Kecil sudah memasuki usia pra sekolah, Ibu bisa mengajarkan ia untuk jujur saat menyelesaikan satu pelajaran atau pekerjaan rumah.
Seberapa Penting Pendidikan Karakter pada Anak?
Secara teori, terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi fokus pengembangan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan.
Pendidikan karakter sangat penting diajarkan kepada anak-anak karena dapat mencerminkan perilaku dan nilai-nilai baik yang dimiliki oleh si Kecil hingga berpengaruh di masa depan.
Pada praktiknya, pendidikan karakter yang baik akan membuat anak melakukan hal dengan sadar, berkomitmen, dan kompeten. Menurut riset, pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi (Sudaryanti, 2012).
Melalui pendidikan karakter yang tepat, anak bisa memiliki sifat-sifat baik, seperti jujur, toleran, bekerja keras, mandiri, kreatif, menghargai orang lain, cinta damai, peduli, bertanggung jawab, dan lainnya. Karakter-karakter ini berguna untuk mengembangkan potensi baik untuk dirinya sendiri maupun kehidupan di lingkungan sekitar.
Banyak cara untuk menerapkan pendidikan karakter pada anak, misalnya dalam aktivitas sehari-hari, olahraga, bermain dengan teman, di sekolah, saat melakukan hobi, dan aktivitas lainnya.
Dalam mengajarkan pendidikan karakter pada anak, penting bagi Ibu untuk bersikap sabar, empati, saling menghargai, dan memberikan contoh yang baik. Dengan begitu, si Kecil pun merasakan kasih sayang yang Ibu berikan dan menerapkan karakter-karakter positif dalam keseharian.
Cara mendidiknya pun tidak seperti guru mengajarkan pelajaran di sekolah, sebaiknya mengajari anak dengan melakukan praktik secara langsung. Misalnya, saat mengajari si Kecil sopan santun, sebaiknya Ibu mulai membiasakan si Kecil untuk mengucapkan kata terima kasih, tolong, dan minta maaf kepada orang lain.
Tak hanya itu lho, Bu, pendidikan karakter juga bisa diterapkan saat Ibu membiasakan si Kecil menjaga kebersihan rumah dengan tidak buang sampah sembarangan. Ajaklah si Kecil untuk membersihkan area rumah secara bersama-sama.
Dengan mengajarkan dari hal-hal kecil tersebut, si Kecil pasti akan terbiasa dan karakter baik akan tertanam dengan sendirinya.
Baca juga: 4 Faktor Penting yang Memengaruhi Psikologi Anak
Apa Manfaat Pendidikan Karakter pada Anak?
Usia dini merupakan masa paling penting untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak. Kualitas karakter si Kecil dapat berkembang melalui interaksi keluarga, sekolah, pengaruh masyarakat, temperamen, pengalaman, dan pilihan individu anak.
Jika orang tua, guru, dan orang-orang di sekitar anak memberikan pengajaran dan contoh yang baik, maka si Kecil pun akan mendapatkan beragam manfaat, di antaranya:
- Membentuk karakter diri
Pendidikan karakter yang baik dapat menciptakan kepribadian anak yang menyeluruh, yang tidak hanya pintar dan cerdas dalam hal akademis saja, tetapi juga memiliki karakter yang maju, jujur, berani, memiliki tekad dalam memegang prinsip hidup. - Melatih mental dan moral
Manfaat pendidikan karakter selanjutnya dapat mencegah terjadinya kondisi mental yang lemah dan moral yang tidak baik. Dengan meningkatkan kecerdasan emosional, mental, dan moral yang baik, si Kecil pun akan tumbuh menjadi individu yang dapat bersosialisasi dan dapat menciptakan suasana belajar serta bermasyarakat dengan lebih positif. - Mengetahui peluang dan bahaya lingkungan
Pendidikan karakter juga memberi pengetahuan kepada si Kecil untuk mengetahui apa saja masalah atau bahaya yang ada di masyarakat, agar dapat mengatasinya dengan benar. Sebab, karakter yang baik dapat menjadi benteng dalam memerangi perilaku berbahaya. - Baik dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab
Pendidikan karakter juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir si Kecil untuk mengambil keputusan dengan baik. Dengan begitu, si Kecil pun akan memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) dengan rasa tanggung jawab, jika ada masalah atau bahaya muncul.
Namun, perlu Ibu ingat bahwa anak yang memiliki karakter yang baik belum tentu selalu benar. Ada kalanya si Kecil melakukan kesalahan. Selama kesalahan tersebut masih di batas normal, maka itu adalah hal yang wajar.
Bagaimanapun, tidak ada anak yang tumbuh menjadi pribadi yang sempurna. Akan tetapi, pendidikan karakter yang baik akan membantu si Kecil untuk menjadi pribadi yang memiliki karakter positif dalam bermasyarakat.
Baca juga: 3 Tahapan Psikologi Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan RI (Kemendikbud) menjelaskan bahwa menumbuhkan rasa aman dan nyaman merupakan dasar yang utama dalam membentuk karakter anak. Dengan begitu, akan tumbuh rasa berharga dan bernilai pada diri anak.
Ada dua faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter pada anak, yaitu faktor bawaan dalam diri anak dan faktor lingkungan. Faktor bawaan dapat diartikan sebagai karakteristik individu yang diwariskan dari Ibu dan Ayah, seperti potensi baik fisik maupun psikis.
Sedangkan faktor lingkungan seperti pengetahuan, prinsip moral yang diterima, bimbingan, serta hubungan antara orang tua dan anak. Maka dari itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif pula pada anak.
Proses pembentukan karakter diawali dengan peran Ibu dan Ayah sebagai sosok yang berpengaruh untuk menjadi panutan si Kecil. Sebagian besar anak-anak akan lebih mudah meniru perilaku dibandingkan menuruti nasihat yang diberikan Ibu, Ayah, atau orang di sekitarnya.
Di usia emasnya, si Kecil akan belajar mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, sehingga kebiasaan Ibu dan Ayah setiap hari akan mempengaruhi karakter si Kecil di kemudian hari.
Meskipun si Kecil akan melihat dari kebiasaan sehari-hari, namun proses pembentukan karakter bisa dibangun lebih baik dengan pengajaran yang Ibu berikan. Ibu harus memberikan pemahaman dan contoh perilaku kepada si Kecil tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Si Kecil juga perlu diajarkan untuk dapat memilih sesuatu yang baik, sehingga ia dapat mengerti tindakan apa yang harus diambil, serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk dirinya.
Maka dari itu, Kementerian Kesehatan menganjurkan Ibu untuk menerapkan suasana pengajaran yang menganut prinsip 3A, yaitu asih (kasih), asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan).
Dengan begitu, si Kecil akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika mendapat perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam lingkungan yang nyaman.
Selain menerapkan pendidikan karakter, penting bagi Ibu untuk memenuhi asupan nutrisi si Kecil agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Sebab, kecerdasan si Kecil dalam menerima dan mengolah informasi yang ia dapatkan bergantung pada perkembangan otak dan sistem sarafnya.
Oleh karena itu, penuhi kebutuhan nutrisi dari makanan bergizi dan susu pertumbuhan. Tahukah Ibu? Bahwa selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan.
Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. Selain 9AAE, Ibu juga perlu memenuhi kebutuhan DHA si Kecil. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+. Tidak hanya mengandung DHA 4x lebih tinggi dan 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Ibu tentu ingin si Kecil bisa tumbuh kreatif, tangkas, dan berani, kan? Jadi, yuk rutin memberikan si kecil Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.
Selain pemenuhan nutrisi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!