Hai, Bu! Apa kabar si Kecil? Semoga ia selalu sehat, ya. Di usianya yang sudah melewati empat tahun, biasanya koordinasi mata dan tangan si Kecil sudah semakin berkembang. Ini info yang saya dapat dari artikel di sebuah forum Ibu dan anak, Bu. Jadi, tidak heran jika kini ia sudah mampu menggenggam serta menggunakan alat tulis dengan cukup baik untuk menggambar atau mewarnai. Namun saat mengembangkan kemampuan ini, bukan tidak mungkin jika si Kecil lebih suka menggunakan tangan kiri untuk menulis dan melakukan beragam aktivitas lainnya. Hal ini dialami oleh tetangga saya, Bu. Seiring berjalannya waktu, ternyata sang anak tumbuh menjadi anak yang kidal. Tapi daripada memaksakannya untuk beralih menggunakan tangan kanan, menurut artikel yang saya baca, berikut empat hal yang bisa Ibu lakukan jika si Kecil tumbuh menjadi anak yang kidal.
1. Berikan Motivasi Bahwa Kanan Atau Kiri Itu Tidak Berbeda
Menjadi anak kidal di antara para pengguna tangan kanan, bisa saja mengganggu psikologi anak karena merasa berbeda dari yang lain. Untuk menghindari hal tersebut, Ibu bisa memberikan motivasi pada si Kecil bahwa apa yang ia hasilkan dengan tangan kiri, tidak kalah dengan anak lain yang menggunakan tangan kanan. Cara ini bertujuan untuk mencegahnya merasa aneh karena menjadi anak kidal. Apalagi kebiasaan kidal menandakan bahwa otak kanan anak tersebut lebih dominan dibanding yang kiri, sehingga mereka biasanya cenderung lebih imajinatif dan kreatif.
2. Bangun Kepercayaan Diri Bahwa Kidal itu Bisa Hebat
Cara lain yang harus dilakukan jika si Kecil tumbuh menjadi anak kidal adalah membangun rasa percaya dirinya. Hal ini penting untuk dilakukan, terutama jika Ibu, Ayah, atau anggota keluarga lainnya bukanlah orang yang kidal. Untuk itu, Ibu bisa menceritakan tentang berbagai tokoh sukses yang ternyata bertangan kidal; seperti Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, seniman Leonardo Da Vinci, pendiri Microsoft Bill Gates, hingga presenter ternama Oprah Winfrey.
3. Bantu Proses Menulis si Kecil Lebih Mudah
Tantangan utama yang akan dihadapi si Kecil jika ia bertangan kidal adalah menulis. Dari informasi yang saya dapatkan dari artikel, penting untuk mengajari si Kecil cara menulis yang membuatnya nyaman. Jadi, Ibu tidak perlu memaksakannya untuk menulis berdasarkan aturan tertentu. Misalnya ketika ia ingin menulis huruf “S”, bebaskan ia menulis dengan cara yang membuatnya nyaman. Entah menulis dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Sebab, hal yang terpenting adalah si Kecil bisa menulis huruf dengan baik, bagaimanapun caranya.
4. Bantu si Kecil Menyesuaikan Diri
Secara umum, menjadi anak kidal bukanlah sebuah masalah besar. Namun, ternyata ada beberapa hal yang mungkin saja sedikit sulit untuk dilakukan oleh anak yang kidal, misalnya belajar mengikat sepatu dan menirukan gerakan tari. Nah, di sinilah peran Ibu untuk membimbingnya melakukan hal tersebut dengan lebih mudah.
Misalnya saat mengajarkannya untuk mengikat sepatu, Ibu bisa menghilangkan kata “kiri” dan “kanan”, lalu menggantinya dengan arahan lain. Misalnya dengan mengarahkannya untuk membuat lingkaran (dengan tangan apa pun) serta menyilangkan tali sepatu untuk mengikatnya. Sementara jika Ibu ingin mengajarkannya gerakan menari, sebaiknya Ibu berdiri di depan si Kecil sehingga ia bisa menirukan gerakan dengan lebih mudah seolah ia sedang bercermin.
Nah, itulah empat hal yang bisa Ibu lakukan jika si Kecil tumbuh menjadi anak yang kidal . Memang menggunakan tangan kiri untuk melakukan kegiatan seperti menulis atau menggenggam sesuatu itu tidak ada salahnya, Bu. Namun, pastikan si Kecil menggunakan tangan kanan untuk hal-hal tertentu, ya, misalnya bersalaman. Beri pengertian bahwa beberapa hal tersebut harus dilakukan dengan tangan kanan karena lebih sopan.