Salah satu bentuk perawatan bayi yang saya jadikan prioritas adalah menjaga kesehatan pencernaannya. Oleh sebab itu, pilihan makanan bagi si Kecil pun harus mendapat perhatian cukup. Dulu, setelah memasuki usia enam bulan, ia sudah mulai membutuhkan nutrisi lebih dari menu MPASI. Sayangnya, ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat memberikan menu MPASI karena dapat menyebabkan bayi susah BAB.
Agar bayi sehat, saya mulai mencari referensi terpercaya. Mulai dari artikel di media massa sampai pendapat Ibu lainnya. Ternyata, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi susah BAB saat dikenalkan MPASI, Bu. Ini di antaranya.
- Menu yang dikonsumsi si Kecil minim serat. Akibatnya, usus si Kecil kesulitan mencerna makanan.
- Porsi yang diberikan terlalu banyak. Meski Ibu menginginkan si Kecil dengan asupan nutrisi tercukupi, atau si Kecil terlihat sangat menyukai MPASI-nya, sebaiknya tetap sesuaikan porsi MPASI-nya secara bertahap ya, Bu.
- Perubahan tekstur makanan yang terlalu cepat. Usus si Kecil masih beradaptasi dari ASI menuju makanan padat lainnya. Ini membutuhkan proses dan waktu, Bu.
- Kurangnya asupan air dalam makanan yang dikonsumsi. Bisa jadi, makanan yang Ibu berikan terhitung terlalu kering atau minim cairan. Sebaiknya, tambahkan ASI ke dalam menu MPASI si Kecil, dan kurangi secara bertahap hingga perutnya terbiasa
Saat bayi susah BAB, janganlah panik, Bu. Berdasarkan artikel yang saya baca, Ibu dapat melakukan beberapa hal ini sebagai bentuk perawatan bayi agar sistem pencernaannya berangsur membaik.
Hentikan konsumsi makanan penyebab susah BAB terlebih dulu
Jika Ibu biasanya memberikan menu MPASI berupa nasi atau wortel rebus, lebih baik singkirkan menu ini terlebih dulu, Bu. Kedua menu ini adalah beberapa makanan yang dapat menyebabkan konstipasi atau susah BAB. Terutama jika perut si Kecil belum beradaptasi dengan bentuk makanan ini
Berikan makanan tinggi serat
Dikarenakan salah satu penyebab bayi susah BAB adalah kekurangan serat, maka berikan berikan perawatan bayi usia 6 bulan berupa menu MPASI yang kaya serat. Salah satunya kacang hijau. Menu satu ini cukup mudah dicerna dan kaya nutrisi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Selain itu, Ibu juga dapat memberikan bubur pepaya, apel atau pir untuk mempermudah usus mencerna makanan.
Bantu si Kecil sedikit berolahraga
Si Kecil butuh banyak bergerak untuk memperlancar pergerakan feses di ususnya. Jika ia sudah mulai belajar merangkak, biarkan ia merangkak selama beberapa saat. Jika si Kecil belum bisa merangkak, bantu ia menggerakkan kakinya dengan pola mengayuh sepeda
Berikan pijatan ringan
Lakukan perawatan bayi susah BAB dengan memberikan pijatan ringan di bagian perutnya. Caranya, gunakan tiga jari Ibu (jempol, telunjuk, dan jari tengah) di kiri bawah pusarnya, lalu berikan tekanan secukupnya ketika melakukan pijatan. Lakukan selama kurang lebih tiga menit.
Nah, tak sulit bukan mengatasi susah BAB pada bayi? Jika setelah melakukan tiga perawatan bayi di atas, Ibu belum melihat perubahan dari si Kecil, sebaiknya segera konsultasi ke pihak medis, ya. Apalagi, jika gejala bayi susah BAB ini diikuti susah makan, fesesnya berdarah, atau berat badan bayi mulai turun. Semoga si Kecil sehat selalu, Bu!
Jika Ibu masih punya pertanyaan seputar tumbuh kembang si kecil, jangan ragu untuk melakukan konsultasi anak pada laman Tanya Pakar. Namun pastikan Ibu sudah melakukan registrasi sebelumnya ya, Bu!