Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun suara kecipak-kecipuk air masih terdengar nyaring di telinga. Tampaknya si Kecil begitu menikmati waktu berenang bersama saya sore itu. Alih-alih mengajaknya segera pulang, saya pun turut bersenang-senang sembari bermain air bersamanya. Pasalnya, anak mana sih yang tidak suka bermain air?
Ya, berenang memang aktivitas favorit kami berdua sejak dulu, Bu. Aktivitas ini pun memiliki banyak manfaat bagi si Kecil. Anak yang sering bermain air dengan Ibunya memiliki ikatan emosi yang kuat, serta lebih berani dan percaya diri. Meski teknik berenangnya belum sempurna, namun gerakan demi gerakan yang ia lakukan dapat merangsang perkembangan otot fisik dan saraf otaknya sejak dini. Itulah yang membuat saya sering mengajaknya berenang di akhir pekan daripada sekedar cuci mata ke pusat perbelanjaan.
Biasanya, saya mengajak si Kecil berenang di kolam renang umum yang disediakan di perumahan tempat saya tinggal. Di sana, saya sering bertemu dengan orang tua lain yang juga sedang bermain air bersama buah hatinya masing-masing. Tak hanya mengobrol, kami juga sering memainkan aneka games seru sembari mengajarkan si Kecil berenang.
Mau tahu keseruan apa yang sering saya lakukan dengan si Kecil di kolam renang? Yuk, simak sederet games super seru yang saya mainkan saat berenang bersamanya:
- Permainan menangkap ikan
Nah, untuk melakukan permainan ini, Ibu bisa berdiri berhadapan dengan si Kecil di kolam renang yang cukup dangkal. Setelah itu, minta ia untuk seolah-olah menangkap ikan yang ada di sekelilingnya dengan gerakan mengayunkan tangan seperti renang gaya bebas. Lalu, ia akan berusaha mengumpulkan “ikan” dengan berjongkok dan membuat cipratan air melalui gerakan tangannya. Hitung sampai 10, kemudian tanyakan padanya, “Sudah berapa ikan yang kamu dapat?” Berikan pujian seolah-olah ia mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak.
- Lampu merah – lampu hijau
Pertama, Ibu bisa duduk di sebelah si Kecil pada tepi kolam renang anak-anak. Lalu, pandu ia agar kedua kakinya berselonjor ke arah kolam. Setelah itu, Ibu memulai permainan dengan memberi aba-aba sambil menyebutkan rambu-rambu lalu lintas. Jika Ibu menyebutkan lampu hijau, tandanya ia harus menendang-nendang kedua kakinya ke permukaan air dengan cepat. Lampu kuning adalah aba-aba di mana si Kecil harus menendang-nendang secara perlahan. Sedangkan lampu merah menandakan bahwa ia harus berhenti menendangkan kedua kakinya.
- Permainan berbicara dengan ikan
Buatlah si Kecil berimajinasi seakan-akan banyak ikan di sekelilingnya. Kemudian, Ibu bisa memintanya untuk seolah-olah berkomunikasi dengan ikan-ikan tersebut. Caranya, minta ia untuk meniupkan gelembung dan mendekatkan telinganya ke dalam air seakan-akan mendengarkan ikan yang sedang berbicara. Saat si Kecil mendekatkan wajahnya ke dalam air, awasi dengan baik untuk memastikan ia selalu aman. Setelah si Kecil berdiri, tanyakan apa yang dikatakan oleh “ikan-ikan” tersebut.
- Permainan motorboat float
Permainan ini dapat melatihnya untuk mengambang, lho. Pasalnya, permainan menyerupai perahu tersebut dilakukan di kolam yang lebih dalam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menggendong si Kecil dengan memegang bagian bawah lengan atau ketiaknya menghadap Ibu. Setelah itu, berjalan mundur lah dengan perlahan. Biarkan si Kecil mengayunkan kedua kakinya ke depan dan ke belakang. Ibu juga dapat sambil memakaikan ia pelampung supaya lebih aman. Apabila ia sudah mulai beradaptasi, secara bertahap ajak ia bermain tanpa menggunakan pelampung.
Bagaimana, Bu? Seru, bukan? Selain menyenangkan, empat permainan tersebut juga sangat baik untuk melatih pernapasan, keseimbangan fisik, serta koordinasi saraf otak si Kecil agar ia bisa berenang dengan sempurna. Satu lagi, jangan pernah mengalihkan pengawasan Ibu saat ia berada di dalam air. Hindari membiarkan si Kecil berenang tanpa pengawasan orang dewasa untuk menjaga keselamatan dan kenyamanannya.
Selamat bermain air bersama si Kecil di akhir pekan nanti, Bu!