Siapa bilang anak usia 1-3 tahun belum siap bersahabat dengan teman sebaya, Bu? Awalnya, saya juga berpikir si Kecil baru bisa menunjukkan loyalitas atau kesetiaan terhadap teman setelah usia 3 tahun, mengingat di bawah usia tersebut anak cenderung lebih egois. Namun, Ibu bisa memberikan pendidikan karakter anak sejak dini dengan mengajarinya loyalitas. Jadi, si Kecil tidak kesulitan bergaul ketika sekolah nanti. Berikut ini cara yang pernah saya lakukan kepada si kecil.
- Ajak Anak Lain Bermain Bersama
Bu, tidak ada salahnya memperkenalkan anak teman dekat Ibu untuk bermain bersama si Kecil atau melakukan playdate. Tentunya, Ibu tak perlu berharap si Kecil langsung akrab dengan batita lain secara spontan, ya. Ada proses yang perlu dilalui si Kecil untuk mengenal orang baru.
Sebagai permulaan, biarkan si Kecil berada dalam ruangan yang sama dengan batita lain. Lalu, letakkan beberapa mainan yang bisa menarik perhatian keduanya. Lama-kelamaan, si Kecil akan mulai bermain dengan anak tersebut atau minimal memainkan mainan pilihan masing-masing. Nah, dalam tahap ini, batita umumnya diam-diam memperhatikan lawan mainnya. Ia mulai meniru gerak serta aktivitas teman bermainnya sehingga terjadi proses pengembangan karakter anak.
- Perhatikan Waktu dan Suasana Hati si Kecil
Dari pengalaman saya, playdate si Kecil sebaiknya tidak dilakukan dekat waktu tidur siang, Bu. Hal ini bisa memengaruhi suasana hati si Kecil. Bisa-bisa si Kecil tantrum karena mengantuk, sehingga ia tak mau bermain. Selain itu, sebaiknya Ibu cukup mengajak satu atau dua batita lainnya untuk bermain bersama. Terlalu banyak anak di satu ruangan mungkin membuat si Kecil tak nyaman.
- Kenalkan Sikap Menghargai
Mengenalkan cara menghargai orang merupakan hal lainnya yang bisa Ibu ajarkan untuk mengembangkan karakter si Kecil. Misalnya, saat si Kecil enggan berbagi, beritahu dengan lembut bahwa hal yang dilakukannya bisa menyakiti hati orang lain. Ingatkan juga si Kecil tentang kebaikan dan rasa cinta terhadap sesama. Misalnya, beritahu si Kecil untuk tidak memukul orang lain karena kesal. Katakan bahwa si Kecil harus membalasnya dengan lembut alias teguran. Dari ajaran ini, si Kecil bisa menempatkan diri ketika mulai berteman.
- Ajarkan Melalui Cerita
Selain mengajak bermain langsung, Ibu juga bisa mengajarkan loyalitas melalui cerita. Pertama-tama, Ibu bisa menceritakan pengalaman pribadi sewaktu kecil. Misalnya, cerita Ibu membela adik ketika diganggu anak lain atau saat Ibu membantu anak yang terluka. Ibu juga bisa membacakan buku cerita yang berisi pendidikan karakter anak. Walau belum paham arti cerita itu sepenuhnya, si Kecil bisa lebih mudah membayangkan loyalitas persahabatan.
Bagaimana, Bu? Semoga beberapa cara menumbuhkan loyalitas ini bisa membantu Ibu membentuk karakter si Kecil, ya. Perlu ingat, tidak ada yang instan untuk membuat si Kecil memiliki karakter setia dan loyal terhadap orang lain. Ibu butuh kesabaran dan ketekunan untuk mengajarkannya. Jadi, selamat mencoba, Bu!