Bu, di usianya yang menginjak satu tahun, si Kecil sering kali masih kesulitan mengontrol emosinya. Misalnya, saat sedang bermain, ia tiba-tiba marah hingga berteriak, memukul, atau melempar barang-barang di sekitarnya. Nah, kondisi ini sering disebut dengan istilah tantrum. Para Ibu umumnya khawatir apabila si Kecil tantrum, namun setelah saya membaca berbagai artikel seputar kesehatan batita, ternyata kondisi tantrum pada anak dapat memberi banyak manfaat bagi psikologinya lho, Bu.
Berikut beberapa informasi soal manfaat tantrum bagi kecerdasan emosional anak yang saya dapatkan. Simak sama-sama, yuk!
1. Melepas Stres
Tahukah Ibu? saat menangis, si Kecil sedang mengeluarkan kortisol atau hormon stres dalam tubuhnya. Hal inilah yang membuat suasana hati si Kecil akan lebih baik setelah ia meluapkannya. Untuk itu, ketika si Kecil mengalami tantrum, sebaiknya Ibu tidak panik dan membiarkan si Kecil menangis hingga kemarahannya reda ya, Bu.
2. Tidur Lebih Nyenyak
Sama halnya dengan orang dewasa, si Kecil juga akan sulit tidur ketika sedang stres. Tantrum pada anak dapat menjadi sarana untuk si Kecil menyalurkan emosinya. Setelah emosinya tersalurkan dan si Kecil lebih tenang, ia akan lebih mudah terlelap. Oleh sebab itu, setelah tantrumnya usai, tenangkan ia dengan pelukan hangat. Dengan begitu, emosi si Kecil akan mereda, sehingga tidurnya pun jadi lebih nyenyak.
3. Mempererat Hubungan Ibu dan Anak
Sering kali saya merasa kewalahan ketika si Kecil mengalami tantrum. Bahkan, terkadang saya terbawa emosi, sehingga membuat tantrum si Kecil semakin parah. Namun, setelah saya membaca sejumlah artikel online soal anak, barulah saya mengerti bahwa tantrum sebaiknya diatasi dengan menunjukkan emosi yang positif. Menurut Dr. Azine Graff, seorang spesialis psikolog asal Amerika Serikat, menunjukkan emosi positif dengan pelukan dapat membantu si Kecil untuk lebih tenang. Selain mampu menenangkan si Kecil, cara ini juga dapat mempererat hubungan Ibu dengannya, lho.
Lalu, kapan dan sejauh mana tantrum si Kecil butuh penanganan khusus? Dari hasil konsultasi saya di Forum Ibu & Balita, umumnya tantrum pada anak terjadi selama 25 menit. Selain itu, anak berusia di bawah empat tahun biasanya akan mengalami tantrum sebanyak 10-20 kali dalam sebulan. Namun, apabila tantrum ini masih terus berlangsung hingga usianya beranjak, Ibu tidak dapat lagi mengatasinya, serta khawatir si Kecil dapat terluka, segera konsultasikan dengan dokter. Mungkin saja ia menangis karena merasa sakit pada bagian tubuhnya, Bu. Semangat terus menjaga si Kecil!
Jika ibu memiliki pertanyaan lain seputar tumbuh kembang si Kecil, silakan berkunjung ke laman Tanya Pakar. Nantinya, para ahli sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu secara langsung. Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu ya, Bu.