Belakangan ini para Ibu dipusingkan dengan masalah terkait mendampingi anaknya belajar di rumah secara online dan didampingi oleh orang tua. Sayangnya, kegiatan ini tidak selalu berjalan dengan lancar. Anak-anak menganggap suasana di rumah terlalu nyaman sehingga membuat anak cenderung malas untuk belajar. Orang tua yang tidak memiliki bekal mengajar juga mengalami kesulitan saat mengajari anaknya belajar.
Untuk mempermudah sekolah di rumah, Ibu perlu tahu bahwa gaya belajar yang dimiliki oleh anak itu berbeda-beda sehingga akan membutuhkan penanganan yang tepat. Hal ini akan memudahkan anak untuk memahami pelajaran dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Oleh karena itu Ibu perlu tahu tiga jenis gaya belajar anak, yaitu:
Kinestetik
Pertama ada gaya belajar kinestetik, yaitu cara belajar yang lebih banyak menggunakan metode praktek. Artinya, anak akan lebih mudah menerima dan memahami informasi melalui aktivitas fisik. Anak tidak tahan duduk diam lama untuk melihat atau mendengarkan tutorial pelajaran. Ia dapat belajar lebih baik jika dibarengi dengan praktek secara langsung, misalnya dengan menyentuh atau menggerakkan suatu benda.
Tips bagi orang tua:
- Hindari memaksa anak duduk lama di meja belajar untuk belajar.
- Bawa anak ke halaman belakang untuk membaca buku di teras atau berjalan-jalan di sekitar rumah untuk belajar.
- Anak boleh mengunyah permen karet selama belajar.
- Pakai alat peraga agar anak bisa tetap bergerak selama belajar, seperti papan tulis kecil.
- Anak akan sangat senang untuk mempelajari sains atau pelajaran lainnya yang memungkinkan ia untuk praktek, jadi manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk mendampinginya belajar.
Visual
Sesuai namanya, anak dengan gaya belajar visual lebih mudah menerima dan memahami suatu hal dengan cara melihat. Semua informasi yang secara visual menarik akan membuatnya lebih fokus dan mudah untuk dipahami, misalnya pada buku atau media pelajaran lainnya yang memiliki tampilan menarik. Namun, anak yang memiliki gaya belajar visual biasanya akan merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang media penyampaiannya hanya secara lisan tanpa didukung dengan visual.
Tips bagi orang tua:
- Mengajari anak dengan media gambar yang lebih banyak dibanding hanya menjelaskan dengan kata-kata.
- Minta anak untuk menggambarkan ide-idenya ke dalam gambar.
- Sajikan materi pelajaran dalam bentuk cerita komik.
- Manfaatkan teknologi untuk memberikan metode belajar melalui video yang berkaitan dengan informasi yang harus dipelajari oleh anak.
- Berikan dekorasi pada ruang belajar anak dengan hasil karyanya untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman untuknya.
- Sediakan buku berwarna atau berilustrasi untuk dibaca bersama anak.
- Untuk hal yang penting di buku, berilah tanda menggunakan spidol warna.
Baca juga: 8 Tips Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak [Usia Prasekolah]
Auditori
Bagi anak yang memiliki gaya belajar auditori, ia akan lebih peka terhadap suara dan sangat tertarik dengan musik. Saat harus membaca buku dengan banyak halaman, ia akan merasa mudah bosan dan kurang tertarik. Jika anak memiliki gaya belajar ini, orang tua bisa memberikan pendampingan belajar dengan cara menjelaskan dengan kata-kata atau melalui diskusi.
Tips bagi orang tua:
- Ajak anak mengemukakan pendapat atau idenya secara verbal.
- Dukung anak untuk membacakan materi pelajarannya dengan keras.
- Terapkan teknik bercerita untuk mengajari anak belajar.
- Pakai video pembelajaran yang dipandu oleh mentor interaktif untuk membantu anak menguasai materi pelajarannya.
- Buatlah rekaman mengenai poin-poin penting yang telah ia pelajari dalam sehari, kemudian putar kembali untuk anak dengarkan sebelum ia tidur.
- Libatkan anak ke dalam diskusi, baik di keluarga maupun di kelas online.
Cara Melihat Gaya Belajar Anak
Untuk mengetahui bagaimana gaya belajar yang dimiliki oleh buah hati, Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Perhatikan kebiasaannya. Coba Ibu perhatikan kebiasaan anak, misalnya anak suka mengutak-atik mainan, membaca buku, berbicara, atau lebih sering menggambar. Dari masing-masing kebiasaan tersebut, Ibu bisa melihat apa tipe gaya belajar anak.
Anak yang suka menggambar adalah tipe visual, suka mendengarkan lagu kemungkinan tipe auditori, atau yang banyak bergerak adalah tipe kinestetik. Namun Ibu juga perlu tahu kalau anak juga bisa memiliki perpaduan dari dua bahkan tiga gaya belajar sekaligus. Jadi, coba perhatikan ia dengan baik agar lebih bisa mendampinginya belajar secara optimal.
- Diskusikan dengan guru anak. Guru biasanya telah mengamati anak didiknya selama proses pembelajaran di sekolah, sehingga dapat menyimpulkan tipe belajar apa yang dimiliki oleh setiap anak. Untuk itu Ibu bisa mendiskusikan hal ini dengan guru anak untuk bisa menerapkan cara mengajari anak saat berada di rumah.
- Cari tahu gangguan yang bisa merusak konsentrasinya. Selama anak belajar di rumah, ia akan sering mengalami gangguan. Contohnya anak terganggu saat ada suara kendaraan, hewan, atau benda, maka anak cenderung memiliki gaya belajar auditori. Sedangkan anak yang konsentrasinya terganggu ketika melihat ada orang lain yang lewat di dekatnya, maka ia adalah tipe anak visual.
- Berikan anak tugas. Ibu bisa mengetahui gaya belajar anak dari caranya menyelesaikan tugas. Contohnya saja untuk merakit mainan. Anak yang bertipe visual akan melihat gambar mainan dalam versi yang utuh terlebih dulu, lalu baru mulai merakitnya. Lain halnya dengan tipe kinestetik yang akan langsung merakitnya dan mencobanya lagi ketika rakitannya kurang pas. Sementara untuk anak dengan tipe auditori akan mendengarkan tutorial perakitan atau meminta orang lain untuk menjelaskan cara merakitnya.
Kalau buah hati Ibu seperti apa gaya belajarnya selama di rumah? Usahakan untuk selalu mendampingi anak ketika belajar ya, Bu. Ibu juga perlu menanyakan apa yang anak inginkan dari proses belajarnya sehingga ia tetap bisa menerima materi pelajaran secara maksimal meski dari rumah.
Untuk Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak, bisa berkunjung ke laman Tanya Pakar, ya. Pertanyaan Ibu akan dijawab langsung oleh ahlinya. Untuk bisa mengakses laman tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.
Sumber:
Edukasi.kompas, CNNIndonesia