Pastinya, Ibu bahagia ketika tubuh si Kecil mulai mengalami pertumbuhan. Tapi, pernahkah Ibu merasa tinggi badan anak lebih pendek dibanding anak seusianya? Saya pernah merasakannya dan mulai khawatir. Ini karena saya pernah membaca artikel di internet bahwa tinggi si Kecil bisa memengaruhi tingkat kecerdasannya. Untuk itu, saya mencari sejumlah informasi soal anggapan tersebut. Berikut ini beberapa hal yang saya dapatkan, Bu.
Kurang Tinggi Berarti Kurang Nutrisi
Nutrisi untuk anak memang perlu diperhatikan oleh orang tua, Bu. Saat asupan nutrisi untuk si Kecil kurang, hal ini bisa memperlambat perkembangan tubuhnya. Salah satu efeknya adalah ukuran tubuh si Kecil tidak setinggi teman-teman sesusianya. Dalam artikel kesehatan yang saya baca, Dr. Scott Montgomery dari Karolinska Institute, Swedia, mengatakan bahwa lambatnya pertumbuhan anak bisa mengurangi tingkat kecerdasannya. Hal ini menandakan asupan nutrisi yang dibutuhkan otak si Kecil tidak terpenuhi dengan optimal. Hal ini membuat otak si Kecil sulit menyerap informasi dan pelajaran baru.
Kemampuan Berpikir Lebih Tinggi
Menurut sejumlah penelitian di Inggris Bu, anak yang lebih tinggi cenderung mendapatkan nilai tes kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Kemampuan kognitif ini termasuk kemampuan untuk berpikir dan memecahkan masalah. Namun, hasil data ini punya sejumlah kemungkinan, Bu. Beberapa peneliti mengatakan, anak yang lebih tinggi cenderung menjadi pusat perhatian di kelas. Ketika mereka mengalami kesulitan, para guru langsung mengetahuinya. Jadi, kesulitannya lebih mudah diatasi karena ia terlihat lebih menonjol secara tinggi badan. Dengan kata lain, saat si Kecil tidak setinggi teman-teman sebayanya, ia kurang menonjol sehingga kehadiran dan kesulitannya lebih sulit disadari oleh guru maupun orang dewasa lainnya.
Bukan Berarti Tidak Bisa Cerdas
Walau ukuran tubuh si Kecil lebih mungil, Ibu tidak bisa langsung berasumsi kecerdasaannya kurang. Bisa jadi si Kecil memang memiliki faktor genetik sehingga tubuhnya sulit untuk tinggi, apalagi kalau Ibu dan Ayah juga tidak tinggi. Bila tingkat kecerdasan si Kecil kurang, Ibu masih bisa mengasahnya, kok. Ingat untuk selalu mencukupi asupan nutrisinya. Misalnya, memberikan makanan ataupun minuman yang mengandung banyak Protein, seperti susu serta produk olahannya.
Ingat Bu, supaya tinggi badan anak tumbuh dengan optimal, selalu perhatikan kebutuhan nutrisinya. Ada baiknya Ibu rutin memberikannya makanan bergizi dan mengajaknya memainkan permainan yang mengasah kemampuan motorik serta kognitifnya. Selain membuat si Kecil makin sehat, ia pun akan senang. Semangat terus, Bu!