Sebagai orang tua yang baik, Ibu tentu wajib memperhatikan perkembangan balita sejak ia lahir. Nah... salah satu tahapan Momen Wow si Kecil di usia 0-1 tahun adalah ia bisa tengkurap, Bu. Posisi tengkurap dapat membantu bayi melatih otot-otot leher, punggung, tulang bahu, tulang belakang, tangan, dan kaki. Ini merupakan modal untuk ia belajar merangkak nantinya.
Lantas, bagaimana cara untuk membantu bayi agar bisa lancar tengkurap dengan aman, tanpa resiko membuatnya cedera? Berikut info yang saya dapatkan untuk membantu bayi tengkurap lebih cepat saat berkonsultasi dengan dokter melalui Tanya Pakar Ibu & Balita.
1. Biasakan Bayi untuk Tengkurap
Sejak dini, Ibu perlu memperkenalkan bayi dengan posisi tengkurap. Tujuannya adalah agar ia terbiasa dengan nyamannya posisi ini. Ibu dapat melakukannya selagi menggendong si Kecil dengan posisi tengkurap sambil menepuk-nepuk punggungnya setelah minum susu agar bersendawa.
Untuk mendukung perkembangan bayi pada posisi tengkurap, cara lainnya adalah memposisikan si Kecil tengkurap di atas perut Ibu yang sedang tidur terlentang. Sambil menatap ekspresi wajahnya, Ibu dapat memperhatikan kenyamanan dan keseimbangan si Kecil dalam posisi tengkurap. Tidak perlu berlama-lama untuk melatih si Kecil dalam posisi ini. Segera angkat atau gendong si Kecil jika ia mulai terlihat tidak nyaman.
2. Berikan Pancingan Agar Bayi Mau Tengkurap
Pada usia 3-4 bulan, biasanya si Kecil mulai menunjukkan usaha untuk tengkurap sendiri karena otot lehernya sudah mulai kuat. Hal ini terlihat dari gerakan si Kecil yang sering memiringkan badan dan berguling ke kanan dan kiri. Dukung ia dengan menyiapkan ruang gerak yang bebas agar bayi tengkurap dengan leluasa. Hindari membatasi si Kecil dengan guling atau bantal di sekitarnya. Namun tetap pastikan keamanannya ya, Bu, dengan cara meletakkan si Kecil di tengah kasur dan memberikan pembatas pada sisi luar kasur.
Ketika si Kecil sudah pandai melakukan gerakan miring, bantulah si Kecil untuk melakukannya sesering mungkin. Ada kemungkinan pula si Kecil akan melakukan reflek posisi tubuh hampir tengkurap sesering mungkin karena penasaran dengan sensasi tengkurap. Lama kelamaan, si Kecil akan mencoba lagi posisi tersebut dan ingin tengkurap lagi.
Namun bila si Kecil belum ada keinginan untuk melakukan gerakan miring, Ibu dapat memancingnya saat menyusui. Ketika menyusui, usahakan untuk memberikan ASI dalam posisi miring. Lakukan secara bergantian, miring ke kiri atau kanan.
Selain menyusui, si Kecil juga dapat Ibu rangsang dengan memanggil namanya atau menarik perhatian dengan mainan warna-warni yang bisa berbunyi. Letakkan mainan tersebut di sampingnya sambil digerakkan agar berbunyi. Ibu juga bisa sambil memanggil nama si Kecil untuk menarik perhatian agar ia mau memiringkan dan menggulingkan badannya. Ketika Ibu melakukan teknik ini, respon otak si Kecil juga akan terangsang sehingga perkembangan balita bisa lebih optimal.
3. Alihkan Perhatian Bayi Saat Tengkurap
Melewati usia 4 bulan, biasanya bayi sudah familiar dengan posisi tengkurap, bahkan sudah bisa mengangkat kepalanya. Saat ini, Ibu dapat terus mengasah kemampuannya dengan menjadikan sesi tengkurapnya lebih menyenangkan.
Agar si Kecil bisa berlama-lama dalam posisi tengkurap, Ibu bisa menarik perhatiannya dengan meletakkan cermin atau mainan warna-warni di hadapannya. Dengan begitu, ia akan berusaha meraih benda tersebut.
Ibu juga bisa menggunakan permainan peran untuk bisa mengalihkan rasa bosan si Kecil. Cara lainnya adalah dengan meniru suara hewan tertentu. Bukan tidak mungkin, ia akan tertawa kecil melihat berbagai ekspresi muka Ibu.
Melatih bayi tengkurap memang sangat penting untuk mempersiapkannya menuju tahapan-tahapan selanjutnya. Namun satu yang paling penting, hindari memaksakan si Kecil saat ia sudah merasa tidak nyaman untuk berlatih tengkurap. Setiap bayi pasti memiliki tahap perkembangan di usia yang berbeda. Ada yang lebih cepat tengkurap pada usia tertentu, ada yang belum. Yang terpenting adalah untuk selalu melakukan pemantauan dan perawatan bayi agar ia dapat terus menunjukkan berbagai Momen Wow-nya. Ketelatenan dan kecermatan Ibu sebagai orang tua sangat diperlukan di sini agar perkembangan balita saat ini berjalan optimal.
Bagi Ibu yang masih ingin berkonsultasi seputar kesehatan anak, Ibu bisa menggunakan fitur Tanya Pakar, lho. Fitur ini adalah tempat di mana Ibu bisa bertanya langsung oleh pakar-nya mengenai si Kecil. Namun jangan lupa untuk registrasi terlebih dahulu ya, Bu.