Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak memerlukan asupan nutrisi yang tepat, terutama protein. Dibanding lemak dan karbohidrat, protein lebih penting untuk memenuhi asupan nutrisi harian si Kecil. Protein sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni protein hewani dan protein nabati. Ibu bisa mendapatkan nutrisi ini dari makanan protein tinggi untuk tumbuh kembang si Kecil.
makanan protein tinggi hewani memang lebih dibutuhkan dalam masa emas pertumbuhan anak, namun Ibu juga tetap harus menyeimbangkan makanan protein tinggi nabati sebagai asupan nutrisi tambahannya ya. Sumber protein ini bisa Ibu sajikan dalam makanan utama maupun cemilan si kecil setiap harinya. Mengapa makanan protein tinggi ini penting? Karena protein memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti :
- Sumber energi bagi tubuh
- Membangun antibodi agar dapat menangkal infeksi virus atau bakteri
- Membentuk dan mengganti jaringan tubuh yang rusak
- Membentuk hormon dan enzim
- Meningkatkan metabolisme
- Meningkatkan massa otot
- Mengontrol nafsu makan
- Mengoptimalkan pertumbuhan
Makanan yang Mengandung Protein Tinggi dari Sumber Hewani
Melihat banyaknya manfaat protein di atas, tak heran bila makanan protein tinggi diperlukan agar si Kecil tumbuh lebih pintar, kuat, dan tinggi. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Ibu bisa memberikan jenis makanan protein tinggi berikut ini :
-
Susu
Susu termasuk makanan protein tinggi hewani yang dibutuhkan anak sejak dini. Karena itu, setelah si Kecil menginjak usia 1 tahun, disarankan mengonsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dalam tubuhnya.
Perlu Ibu ketahui bahwa susu termasuk sumber protein hewani berkualitas karena di dalamnya mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap. Kebutuhan 9 Asam Amino Esensial ini harus dipenuhi dalam jenis dan jumlah yang lengkap yaitu meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin.
Sebab, kekurangan Asam Amino Esensial akan menghambat kinerja hormon pertumbuhan dalam tubuh si Kecil. Apalagi 9 Asam Amino Esensial (9AAE) ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memerlukan asupan dari makanan protein tinggi, seperti susu.
Ibu bisa mendapatkan asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) secara lengkap dalam susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ yang diperkaya juga oleh 8 kombinasi nutrisi penting lainnya, seperti DHA 4x lebih tinggi, omega 3, omega 6, minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin untuk mendukung kreativitas anak.
Susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ juga mengandung 5 kombinasi nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C. Serta diperkaya dengan serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil. Maka dari itu, susu pertumbuhan ini bisa menjadi makanan protein tinggi berkualitas untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.
-
Telur
Telur termasuk makanan protein tinggi yang paling mudah diberikan kepada si Kecil. Telur bisa Ibu dapatkan di mana saja dengan harga terjangkau, serta proses pengolahannya pun cukup mudah. Selain tinggi protein, telur juga kaya akan asam lemak omega 3, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari paparan penyakit berbahaya.
-
Ikan Salmon
Salmon termasuk makanan protein tinggi yang tidak perlu diragukan lagi kandungan nutrisi dan kelezatannya. Di dalam 100 gram salmon terdapat 20,4 gram protein untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.
Selain kaya akan protein, salmon juga mengandung vitamin D yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang, asam lemak omega 3 yang penting untuk perkembangan saraf otak, serta asam amino yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Ikan Tuna
Pilihan makanan protein tinggi lainnya adalah ikan tuna. Di dalam 100 gram ikan tuna terdapat 28 gram protein. Kadar protein ikan tuna memang lebih besar dibanding ikan lainnya, sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh si Kecil.
Tuna juga mengandung lemak, vitamin B6, B12, D, dan zat besi yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, menyehatkan mata, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Ikan Kembung
Jika mencari jenis makanan protein tinggi dengan harga yang lebih terjangkau, ikan kembung bisa menjadi pilihan Ibu. Meski harganya relatif lebih murah dibanding salmon, kandungan nutrisi dalam ikan kembung tak kalah baik bagi kesehatan si Kecil lho.
Dalam setiap 100 gram ikan kembung terdapat 18,6 gram protein. Bahkan, ikan kembung memiliki kandungan omega 3 lebih besar dibanding salmon. Kadar omega 3 pada salmon hanya 1,4 gram, sementara kandungan omega 3 pada ikan kembung sebesar 2,6 gram. Artinya, ikan kembung juga bisa menjadi makanan protein tinggi yang tepat untuk tumbuh kembang si Kecil.
-
Daging Merah
Jenis daging merah yang disarankan untuk dikonsumsi si Kecil adalah daging sapi tanpa lemak. Di dalamnya juga terdapat kandungan vitamin B3, B6, B12, zinc, dan zat besi yang bermanfaat untuk memperkuat imun tubuh dan mencukupi jumlah sel darah merah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. makanan protein tinggi satu ini bisa Ibu olah menjadi berbagai jenis makanan lezat favorit anak.
-
Daging Putih
Selain daging merah, daging putih juga disarankan menjadi makanan protein tinggi yang perlu dikonsumsi anak setiap hari. Daging putih seperti dada ayam mengandung protein, vitamin B6, B12, E, zat besi, potassium, zinc, dan kalsium yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. Kandungan lemak di bagian dada ayam juga hanya sedikit, sehingga akan lebih sehat dikonsumsi oleh anak-anak.
-
Greek Yoghurt
Yoghurt terkenal memiliki banyak manfaat. Ibu bisa memilih greek yoghurt sebagai makanan protein tinggi yang bisa dikonsumsi si Kecil. Selain itu, pilih juga yoghurt yang tidak mengandung gula tambahan supaya tidak menimbulkan risiko kegemukan pada si kecil. Solusinya, Ibu bisa memilih plain yoghurt yang bisa ditambahkan dengan madu atau buah segar untuk cita rasa yang lezat.
-
Keju
Makanan protein tinggi yang tak kalah penting adalah keju. Sebab, keju merupakan produk olahan susu yang termasuk ke dalam sumber protein hewani. Selain kaya akan protein, keju juga mengandung beragam nutrisi penting lainnya, seperti vitamin A, B2, B12, magnesium, kalsium, fosfor, dan zinc yang baik bagi kesehatan. Ibu juga disarankan memilih keju cottage yang rendah lemak dan kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Sumber Protein Nabati
Selain makanan protein tinggi dari sumber hewani di atas, berikut ini adalah beberapa jenis makanan protein tinggi dari sumber nabati, di antaranya:
-
Kacang Almond
Ibu pasti sudah sering mendengar manfaat kacang almond yang baik bagi tubuh. Ya, tepat sekali! makanan protein tinggi nabati ini mengandung banyak nutrisi, mulai dari karbohidrat, vitamin E, zat besi, kalsium, dan serat. Karena itu, kacang almond dapat menunjang pertumbuhan, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan fungsi otak dan mata, pembentukan jaringan, serta pertumbuhan tulang.
-
Kacang Kedelai
Di dalam makanan protein tinggi nabati ini mengandung nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh, mulai dari vitamin C, folat, kalsium, vitamin, kalium, magnesium, zat besi, dan fosfor.
Dari semua kandungan nutrisi ini, kacang kedelai sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang. Selain itu, kacang kedelai juga memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah, sehingga aman dikonsumsi karena mengurangi risiko kegemukan dan kolesterol jahat.
-
Kacang Tanah
Kacang tanah termasuk jenis kacang yang bisa jadi pilihan tepat dalam memenuhi makanan protein tinggi bagi anak. Sumber protein nabati ini kaya akan nutrisi lainnya, seperti lemak jenuh, vitamin B3, mangan, folat, dan magnesium.
-
Kacang Merah
Kacang merah bisa menjadi makanan protein tinggi dari sumber nabati selanjutnya yang tak kalah penting dan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Kandungan nutrisi tersebut antara lain karbohidrat kompleks, zat besi, kalium, dan serat. Dengan mengonsumsi kacang merah, kesehatan sistem pencernaan dan jantung tetap terjaga serta dapat terhindar dari anemia.
-
Kacang Hijau
Makanan protein tinggi yang satu ini termasuk favorit kebanyakan Ibu di Indonesia. Selain kaya akan protein, kacang hijau memiliki kandungan dua jenis serat, di antaranya serat larut dan serat tidak larut. Serat larut berfungsi untuk melancarkan pencernaan, sedangkan serat tidak larut berfungsi untuk menjaga gula darah di dalam tubuh. Kandungan nutrisi lainnya antara lain vitamin A, B, C, E, K, zat besi, fosfor, zinc, kalsium, dan kalium.
-
Kacang mete
Kacang mete juga termasuk makanan protein tinggi dari sumber nabati. Selain protein, kacang mete juga mengandung beragam nutrisi penting lainnya, seperti lemak sehat, serat, vitamin B6, vitamin B9 (asam folat), vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin K, zat besi, fosfor, zinc, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jenis kacang ini juga mengandung fitonutrien yang berperan sebagai antioksidan, seperti polifenol dan karotenoid. Manfaat kacang mete dapat memperbaiki metabolisme tubuh dan dapat membantu meningkatkan kolesterol baik dalam darah.
-
Edamame
Edamame atau kacang kedelai Jepang mengandung protein, karbohidrat, fosfor, kalsium serat, dan lipid yang dibutuhkan oleh tubuh. Ibu bisa memberikan makanan protein tinggi ini cukup dengan merebusnya selama beberapa menit untuk dijadikan cemilan sehat.
Baca juga: 10 Makanan Pelancar BAB yang Aman untuk Bayi
Seperti yang telah dibahas, makanan protein tinggi dari sumber hewani merupakan jenis makanan yang paling penting dan dibutuhkan oleh tubuh dibandingkan protein nabati, terutama di masa tumbuh kembang. Sebab, protein nabati, seperti kacang-kacangan memiliki asam amino pembatas yang menyebabkan asam amino lainnya tidak terserap dengan baik di dalam tubuh.
9 Asam Amino Esensial (9AAE) merupakan bentuk sederhana dari protein yang dapat diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil. Asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) sangat penting karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga harus didapatkan dari makanan protein tinggi dan berkualitas, seperti susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih.
Dalam penelitian dari EBioMedicine yang dipublikasi oleh The Lancet menyebutkan bahwa masalah stunting pada anak berkaitan erat dengan kurangnya makanan protein tinggi yang mengandung asam amino esensial secara lengkap dalam tubuh. Penelitian itu menunjukkan pentingnya asupan 9 asam amino esensial (9AAE) sebagai nutrisi penting untuk pertumbuhan anak.
Baca juga: Pahami Cara Pencegahan Stunting pada Anak
Selain itu, penelitian dari J.Nutr yang dipublikasi oleh National Center for Biotechnology Information juga menyebutkan bahwa kekurangan 1 jenis asam amino esensial akan menurunkan kinerja hormon pertumbuhan sekitar 34 persen. Bahkan, kekurangan semua jenis asam amino esensial kemungkinan besar bisa menurunkan hormon pertumbuhan sekitar 50 persen.
Meskipun makanan protein tinggi dari sumber hewani lebih penting, bukan berarti Ibu mengesampingkan protein nabati dan zat gizi lainnya ya. Sebab, makanan tinggi protein dari sumber nabati dan makanan yang mengandung zat gizi lain pun bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.
Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk menyeimbangkan makanan protein tinggi dengan berbagai jenis nutrisi penting lainnya. Ibu juga perlu memerhatikan cara pengolahan makanan dengan benar.
Sebaiknya hindari mengolah makanan protein tinggi dan makanan bernutrisi lainnya secara berulang kali agar nutrisi alami di dalamnya tidak rusak ya, Bu. Semoga artikel ini bermanfaat dan si Kecil tumbuh menjadi anak yang kreatif, tangguh, dan percaya diri.
Jangan lupa ya, Bu untuk selalu memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima ini membantu Ibu untuk mengetahui penambahan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuhnya. Semua aspek pertumbuhan tersebut akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba Rapor Tumbuh Kembang Prima sekarang!