Saat ini banyak anak yang mungkin terbiasa dengan gadget dan video game. Kebiasaan tersebut tidak sepenuhnya salah ya, Bu, tetapi sebaiknya perlu dipantau agar si Kecil tidak ketagihan bermain gadget. Ada banyak cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengurangi kebiasaan tersebut, salah satunya dengan mengajak si Kecil bermain permainan jaman dulu.
Selain menyenangkan, permainan jaman dulu juga bisa memberikan stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Apalagi permainan jaman dulu identik dengan aktivitas fisik, sehingga bisa menyehatkan tubuh sekaligus membuat si Kecil lebih aktif.
Pasalnya, anak-anak yang berusia 3-6 tahun pasti sedang aktif-aktifnya untuk melakukan berbagai hal. Nah, Ibu bisa memanfaatkan momen tersebut dengan cara mengenalkan si Kecil pada berbagai jenis permainan jaman dulu. Lantas, permainan jaman dulu seperti apa yang cocok untuk anak usia 3-6 tahun? Simak rekomendasinya di bawah ini, ya!
Rekomendasi Permainan Jaman Dulu yang Menyenangkan
Berikut ini beberapa permainan jaman dulu yang bisa Ibu kenalkan kepada si Kecil, antara lain:
-
Permainan lompat tali
Permainan jaman dulu yang masih jadi favorit sampai sekarang yaitu lompat tali. Selain menyenangkan, lompat tali memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh si Kecil. Ini karena lompat tali mewajibkan para pemainnya untuk lompat dengan aktif agar bisa mengikuti irama tali yang diputar. Dengan begitu, tubuh si Kecil bisa bergerak lebih, bahkan jika dilakukan secara rutin bisa membantu meningkatkan pertumbuhan fisiknya lho.
-
Permainan kelereng
Kelereng atau yang disebut dengan gundu merupakan permainan jaman dulu yang berbentuk bola kaca bening dengan tambahan motif yang beragam. Kelereng termasuk permainan jaman dulu yang biasa dimainkan oleh anak laki-laki selepas pulang sekolah. Kelereng sebenarnya cukup mudah dimainkan, namun perlu hati-hati karena dikhawatirkan akan tertelan oleh anak di bawah umur.
Permainan jaman dulu yang satu ini bisa membantu si Kecil untuk mengasah konsentrasi dan kesabaran. Sebab, para pemain harus menjentikkan kelereng ke arah kelereng lawan. Jika ada kelereng lawan yang terkena jentikkan, maka kelereng tersebut bisa jadi milik pemain.
-
Permainan congklak
Permainan jaman dulu ini ternyata sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia lho, Bu. Congklak biasa dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan juga papan congklak yang memiliki lubang sebanyak 16. Permainan jaman dulu ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang saja, tetapi tak kalah seru dengan permainan lainnya kok, Bu. Congklak mengajarkan si Kecil untuk melatih kesabaran dan konsentrasi saat bermain. Meskipun tubuhnya tidak banyak gerak, tetapi congklak membutuhkan otak untuk memainkannya.
-
Permainan ular tangga
Sama seperti congklak, ular tangga juga sebenarnya tidak membuat tubuh si Kecil bergerak lebih aktif, tetapi daya pikir dan konsentrasinya dipakai untuk memainkan permainan jaman dulu ini. Supaya lebih menyenangkan, Ibu bisa lho mengajak si Kecil, ayah, dan anggota keluarga lainnya untuk bermain ular tangga. Biasanya ular tangga bisa dimainkan oleh sekitar 4-5 orang. Semakin banyak pemain pasti akan semakin seru.
-
Permainan ular naga panjang
Permainan jaman dulu yang selanjutnya yaitu ular naga panjang. Ibu pasti familiar dengan permainan yang satu ini, kan? Ular naga panjang akan semakin seru jika dimainkan dengan banyak orang. Ibu bisa mengajak anggota keluarga atau teman-teman si Kecil untuk bermain bersama. Supaya lebih menyenangkan, ajak anak-anak untuk bernyanyi lagu ‘ular naga panjang’ dengan semangat dan antusias.
-
Permainan petak umpet
Satu lagi permainan jaman dulu yang bisa Ibu lakukan agar si Kecil semakin aktif, yaitu petak umpet. Untuk memainkan ini, Ibu harus mengumpulkan lebih dari 2 orang supaya lebih menyenangkan. Ibu bisa mengajak si Kecil, Ayah, dan anggota keluarga lainnya untuk bermain di sekitaran rumah saja. Beri tahu si Kecil untuk tidak ngumpet di tempat-tempat yang sulit atau terlalu jauh agar bermainnya jadi lebih mudah dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
-
Permainan bongkar pasang
Permainan bongkar pasang disebut juga dengan istilah puzzle. Tahukah Ibu? Ternyata permainan ini banyak sekali manfaatnya lho, di antaranya dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, mendukung kecerdasan, membantu si Kecil untuk menyelesaikan masalah, dan lain sebagainya. Ada banyak jenis puzzle yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil. Untuk permulaan, sebaiknya pilih puzzle dengan bentuk yang lebih besar agar memudahkan ia untuk bermain. Setelah si Kecil terbiasa, Ibu bisa berikan ia puzzle dengan ukuran yang lebih kecil. Temani si Kecil saat bermain agar ia lebih semangat dan antusias.
Manfaat Permainan Jaman Dulu Bagi Tumbuh Kembang Anak
Berikut ini beberapa manfaat permainan jaman dulu bagi tumbuh kembang si Kecil, antara lain:
-
Meningkatkan fungsi kognitif
Memainkan permainan jaman dulu bukan sekadar menyenangkan lho, tetapi juga jadi media untuk melakukan stimulasi kepada si Kecil dengan cara yang seru. Sebagai contoh, saat bermain bersama si Kecil, Ibu bisa mengajarkan ia berhitung, menyebutkan kosa kata, serta melatih daya ingatnya. Hal-hal kecil inilah yang bisa membantu meningkatkan fungsi kognitif si Kecil.
-
Meningkatkan daya ingat dan kreativitas
Sebagian permainan jaman dulu bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan kreativitas si Kecil, salah satunya adalah permainan puzzle dan kelereng. Kegiatan ini sudah pasti bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil. Namun, Ibu juga tetap perlu mengoptimalkan perkembangan otak si Kecil dengan cara memberikan ia susu bubuk Frisian Flag PRIMAGRO 3+ karena mengandung 9AAE yang lengkap dan 4x DHA yang lebih tinggi.
Selain itu, susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ diperkaya dengan omega 3 (ALA), omega 6 (LA), minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi yang dapat meningkatkan perkembangan otak dan kecerdasan si Kecil.
-
Mendukung pertumbuhan fisik
Permainan jaman dulu seperti lompat tali bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan fisik si Kecil. Pasalnya, saat memainkan permainan ini,otomatis si Kecil akan melompat dan kegiatan inilah yang bisa meningkatkan pertumbuhan tulang di masa tumbuh kembangnya.
Namun, lompat tali bukan satu-satunya stimulasi untuk meningkatkan pertumbuhan fisik anak ya, Bu. Ibu tetap perlu memaksimalkannya dengan hal lain, seperti pemberian nutrisi yang tepat, mencukupi waktu tidurnya, serta menjalani pola hidup sehat dan aktif.
Untuk meningkatkan pertumbuhan si Kecil, Ibu perlu memberikan ia nutrisi prima, salah satunya 9 Asam Amino Esensial (9 AAE). 9 AAE merupakan protein esensial yang harus didapatkan dari luar tubuh, karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Asupannya harus dikonsumsi secara lengkap yang meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin. Semua 9 AAE ini bisa Ibu dapatkan dalam protein hewani, seperti susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih.
Menurut penelitian dari J.Nutr dalam National Center for Biotechnology Information, kekurangan semua jenis 9 AAE akan menghambat potensi tinggi badan dan kecerdasan anak sebanyak -50%. Ibu tidak ingin kan si Kecil mengalami hal ini?
Nah, susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ bisa jadi pilihan tepat juga karena mengandung 9 AAE yang lengkap dan beragam nutrisi prima lainnya. Susu ini diperkaya dengan 5 nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi, serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
-
Melatih keterampilan sosial
Satu lagi manfaat permainan jaman dulu yang tak kalah penting, yaitu dapat melatih keterampilan sosial si Kecil, termasuk kemampuan bahasa dan komunikasinya dengan lawan main. Saat bermain, Ibu bisa meminta si Kecil untuk menyebutkan benda-benda yang ia mainkan atau menyebutkan angka saat bermain ular tangga. Ibu juga bisa mendorong si Kecil untuk menceritakan imajinasi permainannya.
Di samping memberikan stimulasi dari permainan di atas, Ibu juga tetap harus memantau tumbuh kembang si Kecil secara rutin dan menyeluruh, agar terhindar dari gangguan pertumbuhan, salah satu caranya dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima dari Akademi Keluarga Prima.
Rapor Tumbuh Kembang Prima dapat memudahkan Ibu untuk memantau tumbuh kembang si Kecil sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Yuk, manfaatkan fiturnya sekarang juga. Klik di sini ya, Bu!